Sabtu, 23 November 2024

Menteri Kesehatan Sebut Indonesia Telah Lakukan 12,7 Juta Vaksinasi

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan, saat menyampaikan keterangan bersama Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/4/2021). Foto: Biro Pers Setpres

Vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 12,7 juta vaksinasi setelah pada 26 Maret 2021 lalu berada di angka 10 juta vaksinasi. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada di posisi ke-8 dunia terkait negara yang cepat menggelar vaksinasi bagi rakyatnya.

Hal itu disampaikan Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan, saat menyampaikan keterangan bersama Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/4/2021).

“Saya ucapkan terima kasih ke rekan-rekan karena per kemarin kita sudah bisa mencapai 12,7 juta vaksinasi. Dibanding minggu lalu (26/3/2021) yang menembus 10 juta, jadi dalam satu minggu kita sudah bisa menambah 2,5 juta vaksinasi per minggu. Menempatkan Indonesia di posisi ke-8 dunia,” ucapnya seperti dalam siaran pers.

Bahkan, apabila empat negara produsen vaksin Covid-19 tidak berada dalam daftar posisi tersebut, Indonesia berada pada posisi empat dunia. Hal itu berarti, dari sekian banyak negara, Indonesia merupakan negara yang benar-benar tanggap untuk memberikan perlindungan bagi rakyatnya melalui kebijakan vaksinasi massal.

Saat ini, banyak negara Eropa, Amerika Selatan, juga Asia seperti India, Filipina, dan Papua Nugini yang mengalami lonjakan ketiga dari kasus aktif Covid-19. Lonjakan tersebut menyebabkan negara-negara yang memproduksi vaksinnya di sejumlah negara yang mengalami lonjakan kasus mengarahkan agar vaksin hanya digunakan untuk negara-negara tersebut.

Hal tersebut tentunya memengaruhi suplai vaksin global, termasuk ke Indonesia. Di tengah keterbatasan suplai vaksin tersebut, pemerintah tentunya harus mengatur laju pelaksanaan vaksinasi agar tidak terjadi kekosongan stok vaksin.

“Laju vaksinasinya kita atur kembali sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya karena suplai vaksin yang berkurang,” kata Budi.

Meski demikian, Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan produsen dan negara-negara produsen vaksin agar suplai vaksin di bulan Mei dapat kembali normal sehingga pemerintah dapat melakukan vaksinasi dengan kecepatan dan peningkatan seperti sebelumnya.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs