Agustinus Payong Boli Wakil Bupati Flores Timur mengemukakan bahwa sebanyak ratusan orang belum ditemukan dalam bencana banjir tanah longsor yang melanda wilayah Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4/2021) dini hari.
“Pius Pedang Kepala Desa Nelelamadike menyampaikan kepada saya bahwa ratusan orang belum ditemukan dalam bencana tanah longsor,” katanya seperti dilaporkan Antara, Minggu.
Peristiwa longsor tersebut terjadi pada Minggu dini hari setelah cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah setempat dalam waktu cukup lama.
Agustinus mengatakan informasi terkait ratusan orang yang menjadi korban longsor ini diperoleh dari hasil komunikasi via telepon secara langsung dengan kepala Desa Nele Lamadike.
“Ratusan orang disebut tertimbun longsor dan sampai sekarang belum ditemukan,” katanya menegaskan.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk turun ke lapangan melakukan penanganan termasuk pengerahan alat berat.
“Kita segera kerahkan alat berat ke lapangan untuk mencari para korban,” demikian Agustinus Payong Boli.
Sementara BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan lima warga dari Desa Nelelamadike meninggal akibat kejadian ini.
Data sementara di Desa Nelelamadike disebutkan oleh BPBD, sebanyak 5 orang meninggal, 5 lainnya menderita luka-luka dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak. Sedangkan di Desa Waiburak, sebanyak 4 orang mengalami luka-luka. Mereka sudah dirawat di puskesmas setempat.
Pantauan BPBD Kabupaten Flores Timur, puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Nelelamadike. Ada juga rumah warga yang hanyut terbawa banjir.
Di samping itu, jembatan putus di Desa Waiburak Kec. Adonara Timur.(iss)