Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menanggapi pernyataan BNPB yang menyarankan memasukkan Kurikulum Kebencanaan ke dalam kurikulum pendidikan. Kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (8/1/2019) mengatakan kalau pun edukasi dan mitigasi bencana dimasukan ke dalam kurikulum sekolah, itu tidak akan dijadikan sebagai mata pelajaran sendiri.
“Masuk di kurikulum, tapi bukan mata pelajaran sendiri. Ada level yang akan diberikan mulai dari pengetahuan, metode atau cara-cara, dan praktik,” jelasnya.
Kata Muhadjir Effendy, nantinya jika memungkinkan, materi mengenai edukasi dan mitigasi bencana akan dimasukkan ke mata pelajaran yang relevan.
“Geografi atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) contohnya. Nanti akan kita masukkan ke program penguatan pendidikan karakter, seperti yang sebelumnya mengenai narkoba dan anti korupsi,” tambahnya.
Mengenai persiapan, Menteri Pendidikan mengaku untuk materi edukasi dan mitigasi bencana, sudah siap. Nantinya akan disimulasikan terlebih dahulu di pelajaran tambahan seperti pramuka.
“Modulnya nanti macem-macem, ada banjir, gempa, erupsi gunung. Nanti tinggal pilih mana yang paling cocok untuk dijadikan mulok,” imbuhnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berencana menggandeng kelompok swadaya untuk mempersiapkannya. “Perlu waktu untuk menyiapkan struktur dan tutor, apalagi siswa kita ada 47 juta. Kita mulai dari SD, kita siapkan modulnya, dan nantinya berjenjang ke SMP dan SMA,” pungkasnya. (ant/dim/rst)