Sabtu, 23 November 2024

Vaksinasi Lansia Lambat, Lakukan Ini untuk Percepatan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Rini Indriyani, istri Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengingatkan kepada para lansia untuk menjaga imunnya meski telah menerima vaksin Covid-19, Kamis (25/3/2021) Foto : Humas Pemkot Surabaya

Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi, anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengatakan, capaian vaksinasi lansia masih agak lambat. Sampai Rabu (31/3/2021) baru 10,5 juta orang dari target 38 juta lansia yang divaksin.

Prof. Soedjatmiko menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi problem vaksinasi lansia. Pertama, lansianya tidak tahu ada vaksinasi Covid-19, dia termasuk prioritas, dan cara menerima vaksin. Kedua, ada lansia yang tahu, tapi tidak ada yang mengantarkan. Ketiga, ada lansia yang tahu, ada yang mengantarkan, tapi terkendala e-KTP-nya beda wilayah atau ada komorbid.

“Masyarakat kalau ada tetangganya yang belum tahu, tolong diberi tahu. Yang tidak bisa pergi, tolong dibantu, diantarkan supaya bisa tervaksinasi. Bagi anak yang punya orangtua lansia, tolong diingatkan,” ujarnya dalam talkshow Wawasan di Radio Suara Surabaya, Rabu (31/3/2021) pagi.

Pemerintah Pusat juga telah berupaya melakukan percepatan vaksinasi lansia. Pertama berusaha mendatangkan lansia. Kedua menambah tenaga vaksinator dan tempat vaksin baru. Ketiga menyediakan vaksin supaya cukup. Untuk itu, RT/RW bersama Satgas Covid-19 di tingkat pemukiman warga diharapkan bisa jemput bola, mendata dan menghubungi lansia di wilayahnya.

“Kalau lansianya umurnya kurang sedikit, misal dua hari, tidak apa-apa. Aturan pemerintah pusat tidak kaku. Daftar penilaian vaksinasi lansia juga sudah direvisi. Jika dulu ada 16 pertanyaan sekarang tinggal 6 atau 7 pertanyaan. Yang penting, lansianya bugar, fisiknya kuat, bicara tidak terengah-engah, gula darah terkontrol, tidak ada penyakit lain yang berat. Kalau ada penyakit yang dikhawatirkan, bisa kontrol dulu ke dokter. Kalau dokter bilang boleh, bisa divaksin,” kata Prof. Soedjatmiko.

Adapun kondisi terkini penyebaran Covid-19 di Indonesia yaitu rata-rata kasus konfirmasi positif setiap harinya masih ada sekira 4.600 kasus baru atau 200 kasus baru setiap jamnya. Kemudian jumlah pasien yang meninggal dunia masih 175 orang per hari.

Capaian jumlah tenaga kesehatan yang tervaksinasi sudah 80-90 persen, demikian juga untuk petugas publik. (iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs