PBB sedang menggelar perundingan dengan China untuk akses tanpa batas ke kawasan Xinjiang guna memverifikasi laporkan kerja paksa terhadap Muslim Uighur, kata Antonio Guterres Sekjen PBB saat wawancara dengan CBC, Minggu (28/3/2021).
Michelle Bachelet Komisaris Tinggi PBB untuk Masalah HAM bulan lalu mengatakan bahwa laporan penangkapan sewenang-wenang, perlakuan buruk, kekerasan seksual dan kerja paksa di Xinjiang membutuhkan penilaian komprehensif dan independen.
Pada Februari Bachelet mengatakan pembicaraan untuk mengatur kunjungan ke China telah dimulai, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai.
Guterres mengatakan, kunjungan Bachelet tengah dirundingkan antara kantor Komisaris Tinggi PBB dan otoritas China.
“Saya berharap secepatnya mereka akan mencapai kesepakatan dan agar komisaris HAM dapat mengunjungi China tanpa batas dan syarat,” lanjutnya seperti yang dilansir Antara.
Kepekaan China terhadap kritikan atas perlakuan mereka terhadap minoritas Uighur menjadi sorotan pada Sabtu (27/3/2021) ketika pihaknya mengumumkan sanksi kepada dua pejabat hak kebebasan beragama Amerika Serikat dan satu anggota dewan Kanada, yang mengecam perlakuan Beijing terhadap mereka dan minoritas lainnya.
Sementara itu, Pemerintah China membantah laporan penyiksaan apa pun dan mengklaim bahwa semua kelompok etnik di Xinjiang dan kawasan Tibet menikmati kebebasan yang luas.(ant/tin)