Irjen Pol Argo Yuwono Kadiv Humas Polri menegaskan, para korban bom Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan rata-rata terkena serpihan ledakan.
Para korban ledakan bom ini, kata Argo, dirawat di beberapa rumah sakit setelah kejadian sekitar pukul 10.30 WITA.
“Jadi ada yang saat ini tiga orang itu di rumah sakit Stela Maris di Makassar, yang rata-rata adalah luka bagian leher, dada, muka, tangan dan kaki. Kemudian ada yang security luka di bagian perut dan kepala,” ujar Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Minggu (28/3/2021).
Sementara, tujuh korban dirawat di Rumah Sakit Akademis terkena serpihan di bagian betis, dan paha.
“Dan juga ada tujuh orang di rumah sakit Akademis yang luka karena serpihan-serpihan, luka di betis dan juga ada luka di paha. Saat ini sudah kita lakukan pengobatan,” kata dia.
Dan yang berikutnya, kata Argo, ada empat orang di rumah sakit Pelamonia. Empat orang korban ini juga akibat serpihan mengenai paha, betis, kepala, mata kaki dan juga ada pada bagian muka.
“Jadi ada 14 korban, artinya yang sekarang masih dalam perawatan dan sedang ditangani oleh dokter. Mudah-mudahan segera bisa pulih kembali terutama yang luka ringan,” jelasnya.
Argo menegaskan, Kepala Densus 88 beserta tim saat ini berangkat ke Makassar untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan lebih lanjut.
“Kadensus beserta Tim kemudian ke Makassar. Tentunya sudah ada Korwil Densus di sana dibantu oleh reserse Polda dan Polwiltabes Makassar untuk melakukan olah TKP,” tegasnya.
Irjen Pol Argo Yuwono Kadiv Humas Polri menjelaskan, pelaku bom bunuh diri si Gereja Katedral Makassar diduga dilakukan dua orang.
Menurut Argo, Polisi mengumpulkan informasi di lapangan bahwa dua orang yang diduga pelakunini berboncengan dengan menggunakan sepeda motor. Mereka kemudian menuju gerbang Gereja Katedral dan meledakan diri.
“Setelah kita mencari informasi yang berkaitan dengan ledakan tadi, memang kita mendapatkan informasi bahwa ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua jenis sepeda motor matic yang plat nomornya DD 5984 MD. Kendaraan itu diduga dinaiki oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja Katedral Makassar ini,” ujar Argo.
Kata Argo, kedua pelaku meledakan diri kemungkinan melihat saat itu melihat banyak jamaah yang keluar dari gereja. Saat terjadi ledakan sekitar pukul 10.30 WITA.
Sebelum terjadi ledakan, kata Argo, pihak keamanan gereja sempat mencegat untuk menghentikan motor tersebut.
“Jam tersebut sudah selesai kegiatan misa dan kemudian mungkin karena melihat banyak yang keluar dari gereja. Dua orang yang mau masuk tadi dicegat oleh security dan kemudian terjadi ledakan itu,” jelasnya.(faz/iss)