Sabtu, 23 November 2024

Dispendukcapil Sidoarjo Sedang Kembangkan Aplikasi Terintegrasi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tampilan website antrean https://saecapil.sidoarjokab.go.id./

Untuk mengatasi pelayanan kependudukan yang banyak dikeluhkan masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sidoarjo sedang mengembangkan aplikasi terintegrasi.

“Ini kami sedang membangun aplikasi, sudah jadi tapi masih dalam proses sosialisasi soal aturan ke seluruh kecamatan,” ujar Reddy Kusuma Kepala Dispendukcapil Sidoarjo, Rabu (24/3/2021).

Tidak hanya ke kecamatan, Dispendukcapil Sidoarjo nantinya juga akan melibatkan dua orang perangkat desa dalam melakukan pelayanan dan sosialisasi ke masyarakat.

“Ya, masing-masing desa kami ajak dua orang. Satu untuk menangani adminduk (administrasi kependudukan) satunya untuk registrasi adminduk desa,” ujar Reddy ketika dihubungi suarasurabaya.net.

Sosialisasi aplikasi pelayanan adminduk secara digital yang sudah disiapkan itu sudah dilakukan di lima kecamatan dari total 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

“Kalau ini sudah selesai 18 kecamatan, kami akan beralih ke bimtek (bimbingan teknis) petugas registrasi adminduk tingkat desa/kelurahan. Ada 349 desa/kelurahan. Kami akan latih mereka saat bimtek,” ujarnya.

Aplikasi itu, kata Reddy, akan menerapkan entri data permohonan secara langsung. Tidak lagi terpisah seperti sekarang (antrean lewat situs web, penyertaan dokumen persyaratan lewat WhatsApp).

“Ya, permohonannya bisa langsung di-entry. Kalau untuk akta kelahiran maupun akta kematian, dari desa bisa langsung ke kami. Jadi tidak lagi lewat WA. Bisa lebih mudah dan lebih cepat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, warga yang tidak familiar dengan gawai bisa mengakses layanan ini langsung ke petugas registrasi adminduk desa, bisa melalui kecamatan, atau langsung melalui dukcapil.

“Yang penting, tidak perlu jauh-jauh ke Dukcapil, tidak perlu jauh-jauh ke MPP (Mal Pelayanan Publik), cukup dari desa,” ujarnya.

Dia ambil contoh, aplikasi yang sedang dikembangkan Dispendukcapil Sidoarjo itu fungsinya akan serupa dengan e-Lampid di Surabaya, atau aplikasi Pudak yang baru-baru ini diluncurkan Gresik.

“Jadi kalau misalnya Surabaya bisa, ya, kami harus bisa. Gresik bisa, ya kami harus bisa. Ini upaya kami untuk berbenah. Kemarin juga sudah ada koordinasi dengan Kepala Dispendukcapil di Surabaya maupun di Gresik,” ujarnya.

Dia menargetkan, aplikasi pelayanan Dukcapil Digital itu bisa beroperasi setidaknya pada April atau Mei mendatang. “Tapi sekali lagi, sementara karena kapasitas SDM kami masih terbatas kami akan memberlakukan untuk beberapa desa dulu,” ujarnya.(den/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs