Jumat, 22 November 2024

Ecoton Dorong Pemkot Segera Melakukan Pengerukan Sedimen di Tambak Wedi

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Tim Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) saat mengeluarkan limbah busa putih tebal di pesisir Tambak Wedi, Surabaya. Foto: Istimewa

Sungai Tambak Wedi di Kecamatan Kenjeran, Suirabaya mengeluarkan limbah busa putih tebal. Hasil penelitian, buih salju di pesisir Tambak Wedi disebabkan oleh turbulensi endapan dasar sungai yang mengandung surfaktan detergen.

Aktivitas pompa air Tambak Wedi yang menggunakan baling-baling memompa air dari Kali Pegirian dan Kali tebu membawa air limbah domestik dari permukiman di Wilayah Surabaya Utara.

Sifat limbah domestik banyak mengandung detergen berasal dari air limbah sabun, pencucian pakaian, dan bahan kimia dalam personal care, ditambah dengan kegiatan pencucian atau industri yang menggunakan bahan kimia detergen membuat air sungai penuh dengan senyawa detergen.

Temuan Ecoton konsentrasi ion dalam air sangat tinggi dibuktikan dengan tingginya Total Dissolved Solid hingga mencapai 5015 ppm. Konsentrasi tinggi senyawa lainnya adalah kadar phospat yang mencapai 45 ppm jauh diatas kadar normal sungai. Aliran air yang lambat meningkatkan proses sedimentasi bahan-bahan surfaktan.

“Surfaktan adalah penyusun detergen yang berfungsi mengikat kotoran dengan membentuk busa,” jelas Daru Setyorini Senior Reseacher Water Pollution Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton).

Lebih lanjut Daru menjelaskan bahwa lapisan surfaktan yang mengendap jika mengalami turbulensi maka akan membentuk busa.

“Dalam air sungai tambak wedi mengandung mikroplastik yang berasal dari kegiatan laundry atau mencuci pakaian dan microbeads yang berasal dari personal care seperti pasta gigi, sabun, pembersih muka dan perawatan tubuh lainnya, kadarnya mencapai 20 partikel mikroplastik dalam 100 liter,” jelas Eka Chlara Budiarti Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton.

Eka Chlara menyebutkan, sumber mikroplastik lainnya adalah serpihan plastik sekali pakai, seperti tas kresek, styrofoam, botol plastik dan sachet yang banyak ditemukan di Sungai Tambak Wedi.

Untuk itu Ecoton mendesak Pemerintah segera melakukan tiga langkah berikut.

Pertama, mengangkat sedimen sungai Tambak Wedi, Kali Pegirian dan Kali Tebu yang mengandung endapan surfaktan. “Jika sumber busa ini diangkat, sebagai upaya jangka pendek akan bisa mengurangi timbulnya salju busa di tambak Wedi,” jelasnya.

Kedua, membangun Instalasi pengolah air Limbah (IPAL) sebelum masuk kerumah pompa. IPAL berfungsi mengolah, menyaring limbah domestik yang mengandung detergen dan senyawa beracun lainnya sebelum dialirkan ke sungai.

Ketiga, mendorong kebijakan pelarangan plastik sekali pakai.(man/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs