Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI yang diselenggarakan hari ini, Sabtu (20/3/2021) di Islamic Center Surabaya dipadati ribuan kader. Sejak sore, beberapa pendengar Suara Surabaya dan netter e100 melaporkan melihat sekelompok kader HMI berjalan kaki menuju lokasi kongres di Gedung Islamic Centre Jl. Raya Dukuh Kupang Surabaya.
Akibatnya, ruas jalan Mayjend Sungkono sempat macet.
AKP Tirto Kanit Dikyasa Lantas Polrestabes Surabaya menjelaskan, hari ini ada sekira seribu kader HMI yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka langsung ditempatkan di berbagai lokasi.
“Ada yang di Asrama Haji Sukolilo, ada yang di Diknas (Dinas Pendidikan) Provinsi JL Jagir Wonokromo, di Kodam ada dua lokasi, ada di Brimob Sepanjang, Brimob Watukosek dan BPSDM Tandes,” ujar Tirto kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (20/3/2021).
Peserta yang akomodasinya dekat dengan Islamic Centre, kata Tirto, memilih untuk berjalan kaki ke lokasi kongres. Sedangkan yang lokasinya jauh, diakomodir dengan bus dan taksi online.
Izza Zahara Amira Panitia Korps HMI Wati (Kohati) menjelaskan, acara ini berlangsung hybrid. Sebanyak 400 orang HMI dan 200 orang Kohati menghadiri kongres secara langsung, sedangkan kader bisa menyaksikan secara daring.
“600 orang ini adalah utusan yang dikirim dari tiap cabang di seluruh Indonesia. Itu kami akomodir untuk bisa masuk ke lokasi acara. Nah, untuk simpatisan ini mereka sebenarnya bisa mengikuti kongres ini lewat daring, tapi mungkin teman-teman ini bersemangat untuk mengawal kongres, akhirnya memutuskan untuk datang. Walaupun begitu, kami imbau teman-teman untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Tidak berkerumun,” ucap Izza.
Kongres HMI XXXI ini terdiri dari beberapa agenda, antara lain seminar, laporan pertanggung jawaban dari pengurus HMI dan pemilihan Ketua Umum HMI dan Kohati.
Selain Islamic Centre, Kongres HMI juga diadakan di dua lokasi lainnya yaitu Asrama Haji dan BPSDM Tandes. Kongres HMI diselenggarakan sejak tanggal 17-22 Maret 2021.
Kader yang tidak bisa masuk ke acara kongres kemudian memadati jalan sekitar Islamic Center. Agar tidak terjadi kemacetan, Polisi melakukan rekayasa lalu lintas dengan meletakkan water barrier di simpang 3 TVRI arah Dukuh Kupang.
“TL Mayjend Sungkono TVRI juga kami flashing. Kendaraan tidak bisa belok maupun putar baik,” kata Tirto.
Hingga Sabtu malam akses jalan simpang 3 TVRI menuju Islamic Center masih ditutup.(ras/dfn)