Arkeolog Temukan Jejak Istana Raja Wengker di Situs Kumitir

Tim ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menemukan petunjuk baru di situs Kumitir di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (20/3/2021).

Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog BPCB Jawa Timur mengatakan, timnya menemukan bangunan utama dari sebuah puri atau istana kecil berupa tempat suci atau pendharmaan Mahesa Cempaka, kakek dari Raden Wijaya.

“Dari hasil ekskavasi kemudian kita lakukan kajian, kita tafsirkan situs Kumitir ini adalah Istana Bhre Wengker,” kata Wicaksono seperti dilaporkan Fuad, reporter Maja FM, Sabtu (20/3/2021).

Wicaksono menjelaskan, luas total seluruh situs Kumitir ini mencapai enam hektar dan dikelilingi dinding berbentuk persegi. Ada bangunan utama yang menjorok ke sisi timur bagian dalam sektor A, B, dan C. Bangunan utama di situs ini diperkirakan menghadap ke barat, yang diperkuat dengan ditemukannya kontruksi bangunan menyerupai gerbang.

“Kami menemukan benteng keliling seluas enam hektare atau tepatnya panjang 316 meter dan lebar 203 meter,” ujarnya.

Wicaksono menyebutkan beberapa literasi menyebutkan situs Kumitir berada di tenggara, agak ke sisi timur dan selatan itu merupakan diduga Puri Bhre Wengker.

“Puri kalau dalam Negarakertagama dijelaskan oleh Slamet Mulyana sebagai Istana Bhre Wengker yang tinggi menjulang di sebelah timur,” bebernya.

Data arkeologis yang ditemukan semakin menguatkan karena bangunan ini memiliki benteng keliling. Pada abad ke-15 Laksamana Cheng Ho yang berkunjung ke masa Majapahit menyebutkan bahwa hanya istana-istana raja yang mempunyai benteng sedangkan kota tidak.

Dugaan tempat pendharmaan Mahesa Cempaka ada di dalam kawasan Istana Bhre Wengker itu seperti konsep di puri-puri Bali juga ada tempat suci untuk leluhur dari keluarga raja.

“Bila benar kita menemukan Istana Bhre Wengker, ini bisa menjadi titik awal mencari istana-istana yang lain termasuk istana dari Hayam Wuruk,” ujarnya.(fad/iss/ras)