Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR RI menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan memulai pembelajaran tatap muka, Juli 2021.
Menurutnya, mengembalikan psikologi anak sebagai pelajar sangat penting. Karena, anak-anak sudah kehilangan proses pembelajaran sejak diberlakukan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei, efektivitas pembelajaran jarak jauh cuma sekitar 30 persen. Hal itu disebabkan sejumlah faktor, salah satunya tidak semua orang tua bisa berperan sebagai pengganti guru.
Tapi, Syaiful Huda mengingatkan keselamatan peserta didik dan para guru/tenaga pengajar adalah faktor yang paling penting.
Maka dari itu, dia mendesak Pemerintah segera menuntaskan program vaksinasi Covid-19 untuk guru/tenaga pengajar di seluruh Tanah Air.
“Karena kondisi penyebaran Covid-19 di tiap daerah berbeda-beda, maka tidak ada keserentakan nasional pembelajaran tatap muka. Keputusan sepenuhnya di Pemerintah daerah dan orang tua siswa,” ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021).
Lebih lanjut, ia mengimbau pihak sekolah melakukan simulasi minimal tiga kali sebelum memulai pembelajaran tatap muka.
Hal itu penting untuk mengukur kesiapan sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka yang aman dari potensi penyebaran Virus Corona.
Sekadar informasi, Joko Widodo Presiden menargetkan sekolah tatap muka bisa diselenggarakan mulai Juli 2021, seiring dengan berlangsungnya pelaksanaan program vaksinasi massal.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah merencanakan vaksinasi untuk lima juta guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.(rid/dfn/ipg)