Jumat, 22 November 2024

Terawan Berharap Kemenkes, Kemenristek, dan BPOM Terus Mendukung Vaksin Nusantara

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Terawan Agus Putranto Ketua Tim Pengembang Vaksin Nusantara dalam RDP dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (10/3/2021). Foto : dok Faiz suarasurabaya.net

Terawan Agus Putranto Ketua Tim Pengembang Vaksin Nusantara mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia/Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia yang telah membantu pendanaan dalam penyelesaian uji klinis Vaksin Nusantara.

“Ucapan terima kasih kepada kementerian kesehatan kita lihat dalam paparannya menampilkan surat-suratnya lengkap dalam perizinan serta kelengkapannya maupun dukungan dananya waktu uji klinis vaksin fase satu dan itu sesuai yang diutarakan oleh bapak menteri BRIN begitu masuk klinis memang pendanaan pembiayaan dari kementerian kesehatan,” ujar Terawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (10/3/2021).

Selain itu, Terawan juga berterimakasih ke Badan POM yang ikut mengawal uji klinis karena memang sifatnya adalah terbuka.

Terawan mengaku mengembangkan dendritik sel vaksin ini, karena sejak 2015 sebenarnya secara pribadi juga sudah mengembangkan proses dendritik sel vaksin ini di Cell Cure Center RSPAD Gatot Subroto.

Kata dia, sel dendritik dalam pembuatan Vaksin Nusantara sudah diujicobakan terhadap binatang melalui pihak ketiga yakni Amerika Serikat.

“Sehingga ini terus mengembang sehingga begitu ada ide untuk dendritik Vaksin untuk Covid-19 gayung jadi bersambut, dan kemudian kami juga sudah mendapatkan uji binatangnya mengenai dendritik Vaksin Covid-19 melalui pihak ketiga di Amerika sehingga ini semua bisa berjalan baik membuat mantap kami,” jelasnya.

Dia yang waktu itu selaku menteri kesehatan ikut peran serta dalam kegiatan anak bangsa yang ingin mengembangkan vaksin Covid-19 berbasis dendritik sel yang sifatnya autologus atau sifatnya adalah individual yang sangat aman.

“Itu yang bisa saya latarbelakangi bahwa dendritik sel sudah kita kenal dan kita sudah publish di internasional jurnal untuk Dendritik sel vaksin, tetapi memang waktu itu saya publish kan dalam bentuk Dendritik Sel vaksin untuk cancer,” kata dia.

Terawan mengaku menyukai riset dan bisa mendorong Universitas Diponegoro untuk bisa ikut mengembangkan vaksin ini

“Saya bersyukur waktu itu kementerian kesehatan bisa mensupportnya dan mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut suporting dari kementerian kesehatan dan juga dari badan POM,” ujar Terawan.

“Saya mengucapkan terima kasih pada Badan POM dan kementerian kesehatan, mudah-mudahan ini bisa terus dilanjutkan menjadi pondasi yang baik, paling tidak kalau untuk mengatasi yang autoimun ataupun yang komorbid berat maupun yang memang terkendala dengan vaksin-vaksin yang lain, ini menjadi sebuah solusi maupun alternatif yang bisa digunakan,” pungkas Terawan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs