Kolaborasi menjadi landasan komunikasi kepala daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) Bupati Gresik mengatakan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik harus jadi satu kesatuan.
“Kita tahu angka kemiskinan, pengangguran terbuka, dan pertumbuhan ekonomi kita masih jauh dari Surabaya dan Sidoarjo. Di sini kita butuh suatu kolaborasi, komunikasi yang intens, belajar bersama, mengharap ke depan kita bisa berkembang bersama-sama,” kata Gus Yani dalam live talkshow Collabo Leaders : Thre3 Mas Kada di Suara Surabaya Centre, Senin (8/3/2021).
Masing-masing daerah, kata Gus Yani, memiliki kelebihan. Kabupaten Gresik memiliki lahan pertanian yang lebih luas dibanding Surabaya dan Sidoarjo.
“Ketika bicara Surabaya Raya berarti ada kuantitas yang luar biasa. Kita bisa maksimal saat bicara padi, udang, dan infrastruktur. Ada kelebihan dari masing-masing kota,” ujarnya.
Hal pertama yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mengejar Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik adalah perbaikan, pengelolahan, dan pemanfaatan data.
Secara formal, aturan mengenai kolaborasi berbagai daerah telah tertuang dalam Peraturan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis Dan Lintas Selatan
Gus Yani pun mencontohkan kolaborasi formal yang sudah terjalin anatar Kabupaten Gresik dengan Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Lamongan adalah terkait penanganan bencana yang disebabkan Kali Lamong.
“Secara non formal bisa kita gali dengan luar biasa misalnya dalam pengembangan UMKM atau start up,” ucap Gus Yani.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
