Mohammad Nasir Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengungkapkan bahwa Jokowi Presiden memprogramkan pada 2019 untuk pendidikan dikonsentrasikan ke penuntasan sumber daya manusia (SDM), khususnya di pendidikan vokasi.
“Dalam rangka meningkatkan SDM, Bapak Jokowi pada 2019 konsentrasikan ke penuntasan SDM, khususnya di pendidikan vokasi. Oleh karena itu, jika ini berjalan baik, mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti di kampus Poltek Kediri,” kata Nasir saat mengisi kuliah umum di Kampus Politeknik Kediri, Jawa Timur, Kamis (10/1/2018).
Ia mengungkapkan, dalam jangka pendek terdapat program studi di luar kampus utama (PSDKU) pada politeknik terbaik di daerah. Kampus Politeknik Kediri juga diajukan PSDKU dengan Politeknik Negeri Malang.
Dengan adanya pengajuan itu, mahasiswa yang menempuh pendidikan di Politeknik Kediri nantinya statusnya menjadi mahasiswa Politeknik Negeri Malang. Namun secara lokasi pendidikan ada di Kediri.
Ia mengungkapkan, secara syarat Politeknik Kediri sudah mencukupi. Dari laporan yang diperolehnya, saat ini tinggal pengesahan SK dan dimungkinkan pada 2019 ini tinggal realisasi.
Nasir juga mendorong agar mahasiswa semakin kreatif serta mampu menguasai literasi di era milenial, sebagai bekal untuk mampu menghadapi persaingan di era 4.0. Jika dahulu literasi hanya calistung (membaca, menulis dan berhitung), namun saat ini tidak cukup.
“Di era milenial harus memasukkan empat literasi utama, yakni literasi data, teknologi, human relation (hubungan manusia), dan terakhir bahasa,” kata Nasir dilansir Antara.
Bahasa Inggris, kata dia, menjadi salah satu bahasa yang harus dipelajari. Sebab sebagai bahasa pergaulan dunia, seluruh mahasiswa dianjurkan untuk menguasai bahasa Inggris.
Selain itu, mahasiswa juga harus mampu menguasai teknologi data dengan baik, mampu interaksi dan komunikasi dengan masyarakat lainnya dengan baik pula.
Terkait dengan bidang studi yang nantinya fokus untuk Politeknik Kediri setelah resmi bergabung dengan Politeknik Negeri Malang, Menristekdikti menyerahkan sepenuhnya ke pihak kampus.
Misalnya, di Politeknik Negeri Madiun, ada fokus perkeretaapian. Para mahasiswa diberi pelajaran tentang kereta api, gerbong, lokomotif, sinyal, sampai logistik kereta api.
“Di sini (Kediri) baru ada tiga jurusan, yakni akuntansi, IT, dan perawatan pemeliharaan mesin. Tapi, ini semua biar pak direktur. Hal yang harus diperhatikan supaya apa yang disampaikan Presiden untuk pengembangan SDM ke depan baik. Kami tindak lanjuti berikutnya pendidikan akan lebih baik lagi,” katanya.
Kegiatan kuliah umum itu di Kampus II Poltek Kediri, Jalan Lingkar Maskumambang Kediri juga dihadiri Abdullah Abu BakarWali Kota Kediri, Djoko Raharto Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, dan sejumlah tamu undangan lainnya.(ant/tin)