Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Adi Wibowo, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan mencanangkan tagline “Kota Madinah” untuk Kota Pasuruan selama masa kepemimpinan mereka. Tagline ini merupakan akronim dari visi mereka, yaitu Maju Ekonominya, Indah Kotanya, Harmoni Warganya.
Kepada Radio Suara Surabaya, Gus Ipul mengatakan, ke depannya Kota Pasuruan ingin menjadi kota yang berkontribusi terhadap kemajuan Jawa Timur. Sebab, saat ini beberapa pekerjaan rumah Kota Pasuruan masih menjadi beban Provinsi Jawa Timur.
Angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pasuruan masih di atas rata-rata Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi masih di bawah Jawa Timur. Juga indikator lain seperti akses terhadap air bersih dan sanitasi. Ditambah potensi banjir setiap tahun, kematian bayi lahir yang masih tinggi. Opini BPK untuk Kota Pasuruan masih WDP (wajar dengan pengecualian), sementara seluruh kota di Jawa sudah WTP (wajar tanpa pengecualian).
“Kita sebut pelantikan saya dan Mas Adi sebagai titik nol Kota Pasuruan. Ke depan titik nol ini akan menjadi acuan kita untuk memberikan program-program yang konkrit sehingga indikator-indikator standar pembangunan bisa kita tingkatkan secara umum. Harapan kami, Kota Pasuruan memang kota kecil, tapi jadi seperti Kota Surabaya, tidak menjadi beban provinsi,” ujarnya pada Rabu (3/3/2021).
Setelah beberapa kali diskusi dengan stake holder, jajaran Provinsi Jawa Timur, dan Gubernur Jawa Timur, kata Gus Ipul, Kota Pasuruan punya peluang-peluang yang sangat besar jika potensi-potensinya dikembangkan.
Pada visi Maju Ekonominya, Pemerintah Kota Pasuruan akan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Menyelkesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran, serta menciptakan iklim yang membuat UMKM bisa berkembang dengan baik.
“Indah Kotanya, agar Kota Pasuruan setara dengan Surabaya dari sisi tata ruang hijaunya. Ini tuntutan masyarakat dan kebutuhan bersama,” ujar Gus Ipul.
Terakhir, Harmoni Warganya yaitu meningkatkan kesalehan sosial dan meyiapkan layanan digital Pasuruan Smart City agar layanan publik semakin cepat dan murah. “Tidak perlu jauh-jauh. Kita belajar dari Surabaya dan kota lain yang sudah maju sehingga bisa mengejar kekurangan kita,” ucap mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Pandemi Covid-19 Belum Usai
Untuk mencapai target “Kota Madinah”, hal pertama yang harus dilakukan pemerintah menurut Gus Ipul adalah menyelesaikan masalah besar pandemi Covid-19.
“Kalau sudah zona hijau, sekolah bisa dibuka normal kembali. Kita lanjutkan dengan penguatan ekonomi. Pesan gubernur ada dua. Pertama, meningkatkan minat masyarakat kepada produk lokal. Kedua, mengembangkan wisata bahari di Kota Pasuruan.”
Setelah pandemi mereda, Pemerintah Pasuruan akan memperkuat UMKM, pariwisata, dan investasi. Strategi memperkuat UMKM dipilih karena bisa menyerap banyak tenaga kerja dan mendorong pengembangan produk unggulan.
Terkait pariwisata, Pemerintah Kota Pasuruan akan menggandeng industri kreatif dan anak muda untuk berpartisipasi. Sedangkan untuk meningkatkan investasi, pemkot akan mempercepat revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga regulasi investasi menjadi jelas.
Berdasarkan pembicaraan pemkot dengan bupati dan DPRD, pembiayaan penanganan banjir kalau pemkot tidak sanggup akan dilakukan bersama mengingat banyaknya sungai yang melewati Kota Pasuruan.
Pada masa kepemimpinan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Adi Wibowo, wacana dari tahun 2008 tentang penambahan wilayah Kota Pasuruan dan pengurangan wilayah Kabupaten Pasuruan juga akan mulai dirintis.(iss/ipg)