Sabtu, 23 November 2024

Polisi Masih Dalami Laporan Dugaan Pelecehan Pasien di RS Haji

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
DIS didampingi suami dan kuasa hukum usai membuat laporan polisi di SPKT Polrestabes Surabaya, Selasa (23/2/2021). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Anggota Unit Perlindungan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan atas laporan dugaan pelecehan seksual kepada pasien perempuan oleh perawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Haji Surabaya.

Djati Setyo Putro Humas RS Haji Surabaya mengatakan, petugas yang datang ke IGD langsung dipimpin Iptu Fauzi Pratama Kanit PPA dan dua personel lainnya. Para petugas tersebut mengecek kondisi ruangan, termasuk Circuit Closed Television (CCTV) di IGD sekitar pukul 15.30 WIB.

“Kurang lebih satu jam polisi olah TKP. Mengecek kondisi CCTV. Saat pemeriksaan di ruangan itu tanpa ada CCTV karena memang privasi pasien,” kata Djati, Kamis (25/2/2021).

Menurut Djati, usai memeriksa petugas langsung pergi dan tidak melakukan pemeriksaan terhadap perawat. “Kedatangan polisi hanya olah TKP memang, dan tidak ada barang bukti yang dibawa,” jelas Djati.

AKBP Oki Ahadian Kasatreskrim Polrestabes Surabaya menegaskan, pemeriksaan tempat kejadian perkara ini bagian dari pendalaman penyelidikan atas kasus tersebut. “Saat ini masih pendalaman,” kata Oki.

Diberitakan sebelumnya, seorang laki-laki yang merupakan oknum perawat RS Haji Surabaya dilaporkan seorang pasien perempuan berinisial DIS (19), warga Nganjuk yang tinggal indekos di Jalan Gebang Lor, ke Polrestabes Surabaya terkait dugaan pelecehan seksual.

Peristiwa itu terjadi saat DIS sedang periksa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Haji Surabaya karena tidak sadarkan diri pada Minggu (20/2) pukul 03.00 WIB.

Saat menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan tensi tekanan darah, DIS merasa payudaranya diremas oleh oknum perawat itu.

Kejadian ini kemudian DIS mengadu ke suaminya. Merasa tidak terima dilecehkan kemudian melapor ke polisi.

“Saya sempat sadar di depan IGD. Saya masuk di ruangan itu cuma saya dan perawatnya saja. Saya mau berteriak tidak bisa karena keadaan saya masih lemas. Waktu itu diperiksa detak nadi dan ditensi. Saat memasang tensi dan melepas tensi perawat itu meremas payudara saya,” ujar DIS di depan kantor SPKT Selasa (23/2/2021) siang.(bid/tin/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs