Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden nomor urut 02, membantah kabar merapatnya kelompok radikal ke barisan pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Bantahan itu disampaikan Priyo Budi Santoso Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi.
Menurut Priyo, isu yang kemarin disampaikan Gerakan Pemuda (GP) Ansor dalam kunjungannya ke Istana Kepresidenan Jakarta, tidak benar.
Politisi Partai Berkarya itu menyebut, memang ada anggota masyarakat pendukung Prabowo-Sandi yang merasa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kurang bersahabat dengan kelompok-kelompok berbasis Islam.
Tapi, dia menegaskan hal itu bukan berarti kelompok radikal yang mengusung Ideologi Khilafah Islamiyah terkonsolidasi dengan Prabowo-Sandi.
“Jangan disederhanakan seolah-olah kelompok radikal terkonsolidasi dengan kami. Diksi itu juga kemarin disampaikan GP Ansor waktu sowan ke Istana Presiden, makanya saya langsung mempertanyakan,” ucap Priyo dalam diskusi publik yang digelar Sabtu (12/1/2019), di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Sekadar diketahui, kemarin, Jumat (11/1/2019), Gerakan Pemuda Ansor melaporkan kepada Jokowi Presiden, tentang indikasi konsolidasi kelompok radikal dan intoleran di wilayah Indonesia, jelang pelaksanaan Pemilu 2019.
Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor menyebut, kelompok radikal itu merapat ke salah satu pasangan capres periode 2019-2024.
Agenda utama kelompok tersebut, menurut Gus Yaqut, bukan mengacaukan Pemilu 2019. Tetapi, mendirikan Negara Islam, Khilafah Islamiyah, atau NKRI Syariah. (rid/wil)