Sabtu, 23 November 2024

5 Korban Longsor Nganjuk Tahun 2017 Belum Ditemukan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tim SAR gabungan yang mengevakuasi korban tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Nganjuk pada Senin (15/2/2021). Foto: Istimewa

Lima orang hilang saat bencana tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada tahun 2017 lalu, sampai sekarang belum ditemukan.

“Tahun 2017 lalu, Ngetos pernah longsor dan lima orang yang hilang tidak ditemukan sampai sekarang,” kata Satrio Suseno Kasie Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Timur kepada Radio Suara Surabaya, Senin (15/2/2021).

Bencana tanah longsor terjadi di Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk pada Minggu (9/4/2017). Longsor terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di sebuah lahan cengkeh.

Lima orang yang diduga tertimbun longsoran yaitu:
1. Kodri, umur 15 tahun, pelajar, alamat Sumber Bendo Ggetos;
2. Doni, umur 23 tahun, alamat Sumber Bendo;
3. Dwi, umur 17 tahun, pelajar, alamat Sumber Bendo;
4. Bayu, umur 14 tahun, pelajar, alamat Sumber Bendo;
5. Paidi, umur 55 tahun, swasta, alamat Dusun Njati Desa Blongko.

Jumlah personel tim gabungan Basarnas, TNI, hingga relawan yang diperbantukan untuk mencari korban di lokasi longsor hampir 100 orang. Namun sampai Rabu (19/4/2017) atau sepuluh hari pencarian, jenazah korban belum ditemukan dan pencarian dihentikan.

Lama pencarian sudah melebihi batas waktu minimal pencarian selama tujuh hari.

Agus Irianto Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Nganjuk mengatakan, keputusan untuk menghentikan pencarian korban itu juga melibatkan pembicaraan dengan keluarga korban. Mereka telah diberi penjelasan terkait dengan hasil pencarian pascalongsor.

“Keluarga korban merasa cukup puas dan berterimakasih pada seluruh tim atas upaya pencarian, penyelamatan dan evakuasi yang sudah dilakukan yang melibatkan banyak sumber daya,” katanya.(iss/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs