Senin, 25 November 2024

Mobil Berpenumpang Satu Keluarga Tertabrak Kereta Api di Blitar, Sang Ibu Meninggal

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Kecelakaan antara mobil dan kereta api di Kecamatan Sukorejo, Madiun. Foto: Antara

Aparat Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, menangani kecelakaan antara mobil dan kereta api di Kecamatan Sukorejo. Kecelakaan ini menimpa satu keluarga menyebabkan satu orang meninggal dunia.

AKBP Yudi Hery Setyawan Kepala Polresta Blitar mengemukakan anggota sudah di lokasi dan menangani kejadian kecelakaan tersebut. Kecelakaan itu antara mobil dengan nomor polisi AG 1535 DV dengan kereta api.

“Semula kendaraan roda empat dengan nomor polisi AG 1535 DV melaju dari arah utara ke selatan. Saat melintas di Jalan Kahuripan, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar terjadi benturan dengan Kereta Api Penataran Dhoho dengan nomor lokomotif CC2039813 yang melintas dari arah timur ke barat,” ungkapnya di Blitar, Jumat (12/2/2021).

Pengemudi mobil itu diketahui bernama Budiono (31), seorang pedagang, warga Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Ia mengalami luka di bagian jari tangan dan kaki. Setelah kecelakaan, ia juga dalam kondisi sadar.

Ia naik mobil dengan anggota keluarganya, yaitu istri serta tiga orang anak yang masih kecil. Mereka antara lain Alip Ica Silva (26), ibu. Ia mengalami luka di bagian kepala hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sedangkan anak-anaknya yaitu Amelsa Erica Zanwadari (9). Kedua adalah Amanda Argananta (4). Dan, terakhir masih bayi. Mereka mengalami luka ringan. Saat ini, mereka semua sudah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Polisi masih menyelidiki kejadian tersebut. Kecelakaan diduga karena kurang konsentrasinya pengemudi mobil tersebut dalam berkendara, sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Sementara itu Ixfan Hendriwintoko Manajer Humas PT Kereta Api Daop 7 Madiun mengatakan lokasi kecelakaan itu adalah jalan tanpa palang pintu dari kereta api.

Pihaknya mengucapkan bela sungkawa dengan kejadian itu, namun berharap masyarakat mematuhi rambu-rambu yang sudah terpasang.

“Dari data, pintu perlintasan itu tak terjaga, tidak berpalang pintu namun ada rambu-rambu sesuai dengan standar. Ada rambu informasi awas lewat jalur kereta api, ada informasi papan setop. Cuma sejatinya di situ tidak ada petugas,” ujar Ixfan.

Ia berharap pengguna jalan mematuhi rambu-rambu yang telah terpasang itu. Sesuai dengan aturan, dianjurkan agar pengendara mendahulukan perjalanan kereta api.

Dirinya juga berharap pemerintah daerah juga segera membuat keputusan, mengantisipasi kecelakaan serupa.(ant/iss/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
34o
Kurs