Joko Widodo Presiden menegaskan, suntikan Vaksin Covid-19 yang sudah mulai diterima kelompok petugas layanan publik, juga akan diberikan kepada kalangan masyarakat umum.
Menurut Presiden, masyarakat dengan tingkat interaksi dan mobilitas tinggi seperti pedagang pasar, pegawai mal dan pelaku sektor jasa lainnya, masuk dalam sasaran program vaksinasi Covid-19.
Maka dari itu, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah beserta aparatur terkait untuk menyiapkan manajemen percepatan vaksinasi yang detail, mulai pekan depan.
Kata Presiden, vaksinasi yang bertujuan menciptakan kekebalan kelompok masyarakat, diberikan kepada suatu klaster/kelompok, bukan orang per orang.
Pernyataan itu disampaikan Presiden, pagi hari ini, Kamis (11/2/2021), dalam acara Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta.
“Minggu depan vaksinasi masuk ke pelayanan publik yang berhubungan dengan masyarakat. Kemudian masyarakat mungkin yang interaksinya tinggi, mobilitasnya tinggi, misalnya pasar, sektor-sektor jasa yang padat interaksi, segera lakukan vaksinask, bukan orang per orang, karena kita ingin vaksinasi itu klaster. Misalnya di kota ada mal, karyawannya langsung divaksinasi karena sering sekali berhubungan dengan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden menekankan pentingnya manajemen percepatan vaksinasi, supaya tepat sasaran dan bisa segera menekan penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Pemerintah daerah, kata Jokowi, harus menyiapkan tenaga ahli suntik vaksin (vaksinator), lokasi penyuntikan, serta menentukan kelompok prioritas penerima vaksin.
Untuk mempercepat program vaksinasi, Presiden menginstruksikan penyuntikan massal yang diikuti banyak orang dalam satu kesempatan, semisal di gedung olahraga atau di balai kota.(rid/dfn)