Sabtu, 23 November 2024

Pengungsi dari Lima Desa Terdampak Banjir di Jombang Terus Bertambah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Banjir di Desa Brangkal, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang pada Sabtu (6/2/2021). Banjir diperkirakan setinggi setengah meter. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengatakan jumlah pengungsi di daerah itu terus bertambah akibat banjir yang semakin meluas karena tanggung jebol.

“Saat ini ada lima desa yang terdampak banjir, yakni Desa Brangkal, Gondang Manis, Banjarsari, Pucangsimo, dan Bandar Kedungmulyo,” kata Pepi Stevy Maria Anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang di Jombang, Sabtu (6/2/2021) dilansir Antara.

Ia mengatakan saat ini warga yang mengungsi terus bertambah. Pengungsi hingga Sabtu pagi terdata sekitar 1.200 jiwa.

Mereka tinggal di lokasi pengungsian yang telah disiapkan oleh Pemkab Jombang. Lokasi pengungsian utama ada di dua titik, yakni di Desa Brangkal dan Desa Gondang Manis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang.

Namun, untuk lokasi dapur umum tetap di kantor Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Petugas serta relawan dapur umum menyediakan kebutuhan logistik, baik untuk kebutuhan makan maupun minum.

Stevy mengungkapkan ketinggian air saat ini masih cukup tinggi sekitar 20 cm, bahkan ada yang 3 meter, tergantung daerahnya. “Rata-rata mulai 20 cm, tapi ada yang 3 meter. Itu memang posisi topografinya rendah,” katanya.

Sebelumnya, Mundjidah Wahab Bupati Jombang memastikan kebutuhan untuk korban banjir di daerah itu tercukupi, sehingga warga yang mengungsi tidak perlu khawatir. Pemkab Jombang juga akan mengirimkan air bersih, mobil MCK dan kebutuhan lainnya.

Bupati juga langsung koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas terkait solusi tanggul jebol tersebut. Hal ini dilakukan karena sungai itu merupakan kewenangan dari BBWS. “Kami langsung berkoordinasi dengan BBWS Brantas, karena sungai ini kewenangan BBWS,” ujar Bupati.

Seperti yang diketahui banjir yang terjadi di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang dikarenakan jebolnta tanggul. Panjang jebolnya juga beragam antara 4-5 meter. Akibat tanggul Sungai Afvour Besuk dan Afvour Brawijaya yang jebol tersebut, air sungai meluber memasuki areal persawahan dan pemukiman penduduk.

Hingga kini, tanggul belum dilakukan penutupan karena debit air yang masih tinggi. Terlebih lagi, jika di hulu terjadi hujan, debit air akan semakin tinggi, sehingga luapannya juga ikut tinggi.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs