Banjir di kawasan Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang kian parah. Banjir yang terjadi mulai Kamis (4/2/2021) kemarin masih merendam tiga desa di kecamatan itu.
Bahkan, banjir juga mengganggu jalan nasional Surabaya-Madiun. Lalu lintas tersendat karena banjir karena luapan sungai Brawijaya itu menggenangi jalan raya ruas Bandarkedungmulyo.
Sumrambah Wakil Bupati Jombang meminta pengendara roda empat dari Surabaya ke Madiun lebih baik lewat tol. Karena, meski jalan raya masih bisa dilewati tapi cukup membahayakan dan berakibat kemacetan parah.
“Aliran (banjir) semakin tinggi karena aliran yang dari Rolag 70 (Gudo Jombang) semakin deras. Harapan kita sebagai pengendara lebih baik lewat tol saja. Masih bisa dilewati asal pelan-pelan. Tapi itu kan menambah kemacetan. Jadi lebih baik lewat tol saja,” ujarnya dikonfirmasi, Jumat (5/2/2021).
Solusi utama meredam banjir ini kata dia, hanya bisa dilakukan dengan penutupan aliran di Rolag 70 mencoba dilakukan agar debit air tidak terlalu deras mengalir ke sungai Avur Besuk yang sekarang meluap ke Avur Brawijaya dan menjebolkan beberapa tanggul sungai.
“Koordinasi sudah dengan BBWS ini mulai action untuk menutup aliran Rolag 70. Supaya debit air tidak terlalu deras menuju ke sungai Avur Besuk. Avur Besuk luapannya ke Avur Brawijaya. Meluber ke jalan nasional,” katanya.
Sumrambah mengatakan, hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, penutupan aliran dari Rolag 70 mulai dilakukan. Dia menarget dalam empat hari ke depan bisa dituntaskan penanganan banjir ini.
“Target kami empat hari lagi paling tidak untuk bisa menutup rolag 70 ke Avur Besuk. Kalau itu bisa ditutup kita akan melakukan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol. Kalau selama itu belum ditutup maka sangat sulit kami melakukan perbaikan tanggul yang jebol karena arus deras sungai,” katanya.
Sambil menunggu langkah teknis BBWS, Pemkab Jombang terus berupaya menangani korban di tiga desa yang terdampak. Seluruh relawan juga fokus penanganan warga di tiga desa.
“Kita semua relawan kita tumpahkan di sini. Saya juga berkantor di Kecamatan Bandarkedungmulyo sampai sekarang untuk mencukupi kebutuhan dasar dari 3 desa yang terdampak. Yang paling parah ada di Desa Gondangmanis, kemudian Desa Brangkal sama Desa Banjarsari. Yang paling parah sekarang di Dusun Prayungan sama Dusun Manisrenggo,” katanya. (bid/ipg)