Pemerintah Imbau Umat Konghucu dan Tionghoa Merayakan Imlek Tahun Ini dengan Cara Baru

Pekan depan, Umat Konghucu akan merayakan Imlek sebagai hari keagamaan. Begitu juga dengan warga Tionghoa yang merayakan Imlek sebagai budaya warisan nenek moyang.

Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, Yaqut Cholil Qoumas Menteri Agama mengimbau seluruh masyarakat yang merayakan Imlek tahun ini, disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Yaqut, kegiatan saling berkunjung dalam rangka silaturahmi yang biasa dilakukan, kali ini bisa digantikan secara virtual untuk menekan potensi penularan Virus Corona.

Terkait cara baru itu, Menteri Agama sudah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh Agama Konghucu dan Tionghoa.

Perayaan secara sederhana dan meminimalisir tatap muka, kata Gus Yaqut tidak akan mengurangi makna Imlek.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Agama, siang hari ini, Kamis (4/2/2021), di Kantor Presiden, Jakarta.

“Karena situasinya berbeda akibat Covid-19, saya kira Umat Konghucu juga harus mawas diri bahwa Imlek bisa dirayakan dengan cara yang sederhana. Karena pada prinsipnya perayaan Imlek adalah ungkapan syukur pada Tuhan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Agama berharap perayaan Imlek 2572 Kongzi Li jadi momentum Umat Konghucu dan Tionghoa merefleksi diri, serta memperbarui diri menjadi manusia lebih baik, seiring datangnya tahun baru.

Senada dengan Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan juga mendukung perayaan Imlek dengan cara-cara modern memanfaatkan teknologi digital.

Budi menyarankan, angpao yang biasa dibagikan langsung kepada anggota keluarga, sekarang bisa dikirim lewat transfer ke rekening bank, dengan uang elektronik, atau dikirim dengan ojek online.

Sedangkan untuk lomba atraksi barongsai, bisa dilaksanakan dengan penonton terbatas di lokasi, dan disiarkan kepada publik lewat media sosial.(rid/dfn/lim)