Himpitan pandemi membuat banyak pihak menjadi sulit. Sulit bergerak, sulit berkreasi, hingga sulit keluar dari himpitan. Untuk bisa tetap bertahan di tengah pandemi, kata David Prawirotedjo Presiden Komunitas Creative Entrepeneurship Assosiation (CEA), dibutuhkan kreativitas.
Awal mula terbentuknya komunitas yang beranggotakan para pemilik perusahaan di Surabaya ini yakni mencari bentuk kreativitas baru agar bisa survive di tengah pandemi.
“Masa pandemi ini kita ditekan untuk mencari kreativitas agar bisa survive,” kata David kepada suarasurabaya.net, Rabu (3/2/2021).
Kreativitas ada banyak bentuknya, salah satunya yang dilakukan CEA adalah dengan mengumpulkan anak muda yang mau berkreasi dan mengumpulkan ide kreatif agar dapat dipromosikan, mengingat backround para anggotanya yang pemimpin perusahaan.
“Kreativitas yang ditekankan di sini, karena tanpa ada ide kreatif gak mungkin bisa jalan, harus ada ide dulu. Kita pingin ada timbal balik kita punya experience dan pingin ada ide kreatif. Ibaratnya kalau mau buka perusahaan kami bisa jadi mentornya,” terang pemilik usaha Smart Marble & Bath ini.
Mentoring yang diberikan, kata David dapat berupa brainstorming atau bertukar ide antara pemilik perusahaan dan anak muda yang berkreasi.
“Grup ini kan anggotanya pemilik perusahaan yang ingin memberikan sumbangsih tentang mengurus perusahaan, dan di waktu yang sama para pengusaha ingin mendapat anak muda yang bisa berkreasi dan berkolaborasi agar bisa dibantu promosikan,” lanjutnya.
Dalam waktu ini CEA sedang merancang untuk membuat market place yang berisi berbagai produk yang dapat dijadikan satu dan dikembangkan untuk ekspor dan domestik.(dfn)