Bisnis ritel offline diyakini masih akan tetap berpeluang tumbuh di tengah bisnis e-commerce yang tumbuh subur saat ini. Diantaranya dengan mencari sensasi-sensasi lima panca indra yang tidak bisa ditawarkan oleh bisnis online.
“Misalnya bisnis makanan, kalau kita membeli online kita tidak bisa merasakan langsung sensasinya. Misalnya soto dok, kenapa masih banyak konsumen yang tetap datang ke lokasi meskipun pembelian bisa dilakukan secara online? Ya karena mereka ingin merasakan langsung sensasi suara dok! saat kita membeli soto tersebut. Ada juga salah satu kafe namanya kafe kucing yang memang di kafe tersebut banyak kucing hidup semacam kucing persia dan lain-lain. Di sana kita bisa menikmati makanan dan minum sambil memberi makan kucing,” kata Agitya Kamalalia Ketua Bidang Pariwisata Ekonomi dan Industri Kreatif Hipmi Jawa Timur.
Lalu, lanjut dia, sensasi saat kita berbelanja offline seperti di mall berbeda dengan belanja online. Saat berbelanja di mall, konsumen bisa merasakan sensasi windows shopping, bisa memegang barang secara langsung apalagi terkait ukuran seperti baju dan sepatu. “Kadang kalau tidak pegang langsung nanti ukuran tidak sesuai. Hal-hal seperti ini yang memang tidak bisa digantikan oleh bisnis online,” ujar Agitya pada Radio Suara Surabaya, Selasa (15/1/2019).
Namun seiring berkembang pesatnya bisnis online ini, kata dia, bisnis offline juga tetap harus melakukan beberapa perubahan agar tetap mendapat pasar.
Yang pertama, kata dia, bisnis offline harus berinovasi dan mengubah cara pendekatan pada konsumen. “Karena kebanyakan generasi sekarang ini ada beberapa hal yang tidak disukai saat membeli barang di toko offline. Misal tawar menawar, harus mengantre saat membeli barang atau tidak suka diikuti SPG toko saat melakukan windows shopping. Hal-hal kecil seperti ini bisa membuat mereka lebih memilih membeli barang secara online daripada offline,” ujarnya.
Kedua, lanjut dia, sebenarnya bisnis offline ini bisa disiasati dengan melakukan kolaborasi. Karena banyak yang awalnya menekuni bisnis offline kemudian bergabung dengan merchant online. “Toh juga banyak juga bisnis online yang lumayan shettle juga kemudian buka toko offline. Dari fenomena ini toko offline sebenarnya juga masih tetap diperlukan. Karena nantinya bisnis ritel online juga membutuhkan gudang, warehouse dan tempat untuk display barang yang mendorong mereka untuk akhirnya membuka bisnis offline,” tambahnya. (dwi/rst)