Sabtu, 23 November 2024

Pandemi, Seniman Tradisional Perlu Pelatihan Pentas Virtual

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi. Satu di antara pementasan virtual di TBJT yang tetap mewajibkan pemainnya patuh prokes dengan memakai face shield. Foto: Sie Penyajian TBJT

Pandemi Covid-19 yang belum selesai menjadikan berbagai kegiatan seni budaya berpotensi mendatangkan banyak orang, ditunda. Wajib pentas virtual sebagai gantinya.

Bagi seniman modern pentas virtual seolah mudah diadaptasi dan dikembangkan sebagai sarana penuangan ide dan kreatifitas dalam bentuk karya dan ditampilkan untuk masyarakat lewat siaran virtual.

“Bagi Seniman tradisional dibutuhkan kemampuan, keterampilan, sekaligus pengetahuan soal pentas virtual itu. Bahkan kami selama tahun 2021 ini juga memastikan sejumlah agenda pementasan seni kedalam pentas Virtual. Dan ini memang persoalan bagi Seniman tradisional, ” terang Hario Widyoseno Kasie Penyajian Taman Budaya Jawa Timur (TBJT), Kamis (28/1/2021).

Seniman tradisional, lanjut Hario, tetap butuh panggung. Tetapi panggung saat ini tentunya berbeda dengan sebelum pandemi. Panggung saat ini adalah pentas virtual yang disiarkan menggunakan internet lewat berbagai kanal.

“Kami menjadwalkan sejumlah pelatihan bagi seniman tradisional dalam berbagai jenis seni agar memiliki pengetahuan terkait pentas virtual itu. Misalnya saja tentang bagaimana perangkat virtual itu dioperasional kan hingga bagaimana kamera di operasional kan,” tambah Hario.

Harapannya, lanjut Hario, dari pelatihan-pelatihan tersebut, seniman tradisional punya bekal pengetahuan terkait pentas virtual. Selebihnya, jika pengetahuan dasar tentang pentas virtual telah mereka pahami seniman tradisional mampu memaksimalkan berbagai kesempatan yang sekarang lebih banyak ditampilkan secara virtual.

Meskipun tidak dijelaskan kapan persisnya pelatihan bagi seniman tradisional itu dilaksanakan, Hario memastikan bahwa kegiatan pelatihan bakal digelar dalam waktu dekat, agar para seniman tradisional bisa segera mengeksplorasi keterampilannya.

“Pandemi Covid-19 belum diketahui kapan berakhir. Sedangkan kreatifitas dan ide para seniman tradisional itu bisa jadi makin berkembang mana kala situasi masih seperti ini. Karena itu, secepatnya kami gelar, agar para seniman tradisional bisa kembali berkarya,” pungkas Hario. (tok/ang/lim)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs