Rumah Sakit Paru (RSP) Dungus, yang terletak di Jalan Raya Dungus, Ngebrak, Wungu, Madiun ‘disulap’ atau dikonversi menjadi RS Covid-19 seiring dengan jumlah kasus covid di Madiun yang terus meningkat.
Heru Tjahjono Sekretaris Daerah Jatim mengatakan, renovasi RSP Dungus yang memakan waktu kurang dari satu bulan telah rampung dilakukan dan segera dioperasikan. Rumah sakit tersebut menyediakan tempat isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala (OTG) maupun untuk ruang perawatan untuk pasien dengan kasus sedang hingga berat.
Ia mengatakan, total kapasitas RSP Dungus ini awalnya sekitar 152 bed. Namun jumlah itu ditingkatkan menjadi 200-an bed.
“Rumah sakit ini bisa untuk perawatan dan isolasi. Untuk isolasi (OTG) di gazebo. Ruang perawatan untuk gejala sedang hingga berat di (ruangan) bekas sanatorium,” kata Heru kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (27/1/2021).
Untuk ruang isolasi, setiap gazebo memiliki kapasitas berbeda-beda. Ada yang satu gazebo berisi 3 orang, 4 orang, hingga 8 orang. Meski begitu, Heru mengatakan, lokasi RSP Dungus ini cocok untuk pasien Covid-19 karena tempatnya yang dikelilingi pohon-pohon rimbun dan udara yang segar.
“Jadi tempatnya itu seperti di tengah hutan, udaranya segar, tanamannya juga rimbun,” tambahnya.
Lokasi rumah sakit yang sebentar lagi menjadi RS Covid-19 ini nantinya tidak hanya menampung pasien Covid-19 di Madiun saja, tapi juga Madiun Raya seperti Ngawi, Magetan hingga Ponorogo.
Rencananya, RS Covid-19 di Madiun ini akan mulai beroperasi minggu depan. Sedangkan simulasi operasional akan dilakukan pada Sabtu (20/1/2021) besok.
“Sabtu simulasi, minggu depan harus sudah siap. Nakes juga sudah direkrut, dilatih, bisa dimanfaatkan karena kasus Covid-19 naik terus,” tambahnya.
Selain RSP Paru Dungus, Pemkot Madiun bekerjasama dengan PT. INKA juga menyediakan “Emergency Medical Train” (EMT) atau kereta api khusus untuk isolasi pasien Covid-19.
Adapun EMT terdiri atas tiga “trainset” atau rangkaian dengan total masing-masing 24 gerbong. Rinciannya, 18 gerbong untuk pasien dan enam gerbong lainnya untuk tenaga medis dan kesehatan. Kereta khusus ini mampu menampung hingga 252 pasien dan 72 medis.
Selain itu kereta juga dilengkapi fasilitas kesehatan. Mulai lemari penyimpanan obat, lemari pendingin, alat bantu pernafasan lengkap dengan oksigennya, dan lain sebagainya yang mendukung penanganan isolasi kasus Covid-19.(tin/lim)