Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian menegaskan kalau ekonomi Indonesia akan pulih pada tahun 2021 ini.
Untuk itu, kata Airlangga perlu disiplin masyarakat untuk menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Hulunya adalah di disiplin masyarakat, kemudian di tengahnya ada testing, tracing dan treatment. Terutama terkait dengan peningkatan pelayanan kesehatan, kemudian ada vaksinasi, dan tentu di hilirnya adalah statistik kondisi kesehatan,” ujar Airlangga dalam Webinar soal Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021: Harapan, Tantangan dan Strategi Kebijakan, Rabu (27/1/2021).
Menurut Airlangga, dilihat dari segi perekonomian nasional, berbagai lembaga sudah melihat bahwa akan tumbuh positif tahun 2021 karena di tahun sebelumnya ada percepatan distribusi vaksin.
“Dan tentu kita melihat bahwa di tahun 2020 beberapa hal yang kita dorong adalah terutama terkait dengan percepatan dari distribusi vaksin. Ini akan menjadi Game Changer,” jelasnya.
Airlangga menegaskan, di tahun 2021 ini pemerintah memperkirakan akan ada pertumbuhan ekonomi secara year on year antara 4,5 sampai 5,5 persen.
“Kemudian perkembangan dari berbagai lembaga sudah mengatakan bahwa pertumbuhan Indonesia di tahun 2021 itu antara 4,4 sampai 4,8. Indonesia sendiri memperkirakan 4,5 sampai 5,5 persen,” kata dia.
Bahkan, kata Airlangga, di tahun 2022 nanti, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6 persen.
“IMF sendiri memprediksi 4,8 di tahun 2021. Namun di tahun 2022, IMF memprediksi dunia lebih baik di mana Indonesia diproyeksikan bisa tumbuh di 6 persen di tahun 2022,” tegasnya.
“Kemudian perekonomian dunia di tahun ini akan tumbuh 5,5 persen, perdagangan dunia akan tumbuh 8,5 persen. Khusus di Asean adalah 7,5 persen, sedangkan terkait komoditas minyak akan meningkat demand nya sebesar 21,2 persen, non minyak menjadi 12,8 persen,” imbuhnya.
Untuk itu, Menko Perekonomian mengatakan kalau Indonesia optimis soal ekonomi di tahun 2021 maupun 2022.
“Ini adalah langkah-langkah yang menunjukkan bahwa kita punya optimisme untuk periode tahun 2021 maupun 2022,” ujar Airlangga.
Optimisme itu, kata Airlangga, juga terlihat dari program vaksinasi yang disiapkan dan terus didorong.
Kemudian sebagai penggerak perekonomian nasional, menurut dia, pemerintah melihat bahwa sektor-sektor yang penting bagi Indonesia adalah sektor konsumsi, percepatan investasi dan ekspor.
“Jadi ini adalah pengungkit perekonomian nasional disamping belanja pemerintah,” pungkas Airlangga.(faz/dfn/lim)