Sabtu, 23 November 2024

Industri Berjangka Tumbuh Positif, PT RFB Jadi Pialang Teraktif

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan

Industri Perdagangan Berjangka diklaim tidak mengalami kontraksi negatif selama Pandemi Covid-19. Sejumlah perusahaan pialang berjangka justru mengalami kenaikan volume transaksi.

Stephanus Paulus Lumintang Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Indonesia (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) menyatakan itu dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

“Industri Perdagangan Berjangka ini tidak lekang oleh waktu dan tidak mengalami kontraksi negatif. Tahun 2020 lalu sejumlah perusahaan menikmati kenaikan volume,” ujarnya, Selasa (26/1/2021).

Salah satu perusahaan yang dia apresiasi adalah PT Rifan Financindo Berjangka (RFB), yang justru mampu menikmati kenaikan volume transaksi dari tahun-tahun sebelumnya dengan berbagai upayanya.

Di masa pandemi Covid-19 PT RFB justru mampu meraih kinerja terbaik di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) sebagai perusahaan pialang berjangka teraktif selama 2020.

Stephanus mengapresiasi kontribusi RFB terhadap industri perdagangan berjangka Indonesia. Menurutnya, RFB mampu mendukung JFX memecahkan rekor target selama 20 tahun ini.

“Kami sampaikan terima kasih atas support Rifan ke JFX hingga saat ini. RFB adalah perusahaan pialang dengan kontribusi terbesar pada 2020 kemarin mendekati 19 persen dari total 56 pialang,” katanya.

Pada 2021, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan, JFX mampu meningkatkan transaksi menembus 77,7 persen. Stephanus mengaku optimistis target itu bisa tercapai.

“Saya optimistis target itu tercapai melihat fakta perusahaan pialang di JFX termasuk perusahaan pialang terbesar, PT RFB mampu memberikan dukungan luar biasa untuk pencapaian target JFX di 2021,” ujarnya.

Transformasi kepemimpinan dan layanan dari hati yang dikembangkan PT RFB, kata Stephanus, akan mampu meningkatkan jumlah nasabah yang ‘memarkirkan’ investasinya di perusahaan itu.

“Nasabah adalah sumber pekerjaan, sumber penghasilan yang harus dijaga dan dikembangkan bersama-sama. Berikan layanan dari hati ke hati, yakin nasabah akan mencari Rifan,” ujarnya.

Rifan-Financindo-Berjangka

Leonardo Chief Business Officer (CBO) PT RFB Surabaya menjelaskan, tahun 2020 membuat hampir seluruh industri tidak bisa bergerak mengembangkan usaha, bahkan terpaksa menutup usahanya.

Namun, bagi industri perdagangan berjangka, Pandemi justru menjadi momen berharga untuk terus meningkatkan volume transaksi perdagangan maupun menambah jumlah nasabah baru.

Sampai 31 Desember 2020 lalu, Leonardo mengeklaim, volume transaksi PT RFB meningkat mencapai 1,650,527 Lot. Pada periode yang sama 2019 lalu hanya 1,548,502 Lot.

“Pada tahun 2012 awal beroperasinya RFB, volume transaksi hanya 402,943 Lot. Kemudian perlahan tapi pasti volume transaksi perdagangan terus meningkat sampai akhir tahun kemarin,” ujarnya.

Soal jumlah nasabah, menurutnya, edukasi masif oleh industri perdagangan berjangka, baik Bursa Berjangka Jakarta maupun internal PT Rifan Financindo Berjangka mampu memberi hasil positif.

Jumlah nasabah RFB terus bertambah. Sampai 31 Desember 2020 lalu, jumlah nasabah PT RFB mencapai 4.713 nasabah. Pada 2019 lalu, jumlah nasabah perusahaan pialang itu hanya 3.987.

“Pada tahun pertama RFB beroperasi (2012) kami hanya memiliki 1.634 nasabah. Kami optimistis, pada 2021 ini jumlah nasabah kami akan terus bertambah seiring penguatan tim yang kami lakukan,” ujarnya.

Leonardo yang bertanggungjawab membawahi RFB Surabaya dan RFB Semarang akan memperkuat tim supaya tetap solid dengan mengusung konsep Service from Heart untuk nasabah.

“Kami memperkuat tim RFB agar lebih solid lagi melalui Kick Off Meeting awal 2021 di Yogyakarta. Kami evaluasi dan persiapkan strategi agar perusahaan ini jadi yang terbesar melayani dari hati,” kata Leonardo.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs