Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan menjelaskan, pihaknya akan melakukan rapat dengan Gugus Tugas penanganan Covid-19 pada Senin (25/1/2021) malam ini.
Menurut informasi, kata Menhub, Gugus Tugas akan mengizinkan pemakaian GeNose untuk syarat protokol kesehatan bagi penumpang kereta api.
Sekadar diketahui, GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM).
GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 hanya dengan hembusan napas yang disimpan di dalam kantong udara. Kantong udara tersebut dihubungkan ke alat GeNose yang sudah didukung Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi tim ahli lintas ilmu di UGM.
“Nanti malam kita akan rapat dengan Gugus Tugas, dan informasinya Gugus Tugas akan memberikan kewenangan kami untuk memberikan surat keterangan bahwa ini (GeNose) sudah bisa dipakai,” ujar Budi Karya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2020).
Kata Budi, pemberlakuan GeNose untuk penumpang kereta api jarak jauh ini akan diterapkan pada 5 Februari 2021.
“Insyaa Allah tanggal 5 Februari sudah bisa kita pakai,” jelasnya.
Kata Menhub, penggunaan GeNose dilakukan karena selain produk dalam negeri, harganya juga relatif murah yakni Rp 20 ribu.
“Soal protokol kesehatan dalam dua hari kemarin kami mempromosikan GeNose. GeNose adalah produk dalam negeri yang harganya juga murah yakni Rp 20 ribu. Sementara yang lain bisa Rp 1 juta atau Rp 2 juta,” tegasnya.
Budi menjelaskan, untuk sementara ini, penggunaan GeNose hanya diterapkan bagi penumpang kereta api.
“Nah memang kami laporkan kepada bapak ibu sekalian, kita akan lakukan secara bertahap. Terutama kami utamakan kereta api,” kata dia.
Budi menegaskan, implementasi GeNose akan mengurangi beban penumpang kereta api dibandingkan dengan rapid test antigen.(faz/ipg)