Sabtu, 23 November 2024

BPBD Jatim Tarik Personel dari Semeru untuk Fokus Tangani Banjir di Jember

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Penanganan banjir di Jember, Minggu (17/1/2021). Foto: BPBD Jatim

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jarim menarik personelnya dari lereng Semeru. Personel itu kini fokus menangani Banjir di Jember.

Satriyo Nur Seno Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim mengatakan, situasi di lereng Gunung Semeru pascaerupsi dengan awan panas sudah mulai landai.

Sejumlah warga yang sempat mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Tidak ada lagi pengungsian pascaerupsi.

“Sekarang di lereng Gunung Semeru sudah landai. Sudah tidak ada lagi yang mengungsi,” kata Satriyo, Senin (18/1/2021).

Seperti diketahui, Sabtu 16 Januari kemarin Semeru kembali mengalami erupsi disertai awan panas guguran yang menyembur sejauh kurang lebih 4,5 meter.

BPBD Jatim, kata Satriyo, sudah menyampaikan imbauan kepada warga setempat agar tetap waspada tentang potensi erupsi susulan.

Hal itu sebagaimana sudah BPBD Jatim sampaikan kepada warga. Yakni tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah atau puncak Semeru.

Meski Tim BPBD Jatim ditarik dan difokuskan untuk menangani dampak banjir di Jember, Satriyo memastikan, di lereng Semeru tetap ada Tim Reaksi Cepat (TRC).

“TRC BPBD Lumajang masih di sana. Sementara tim dari provinsi, sudah sejak tadi malam memang kami geser ke Jember,” katanya.

BPBD Jatim memang sedang fokus menangani banjir di Jember karena menurut Satriyo, sebelumnya, status penanganan di Jember sudah Tanggap Darurat.

Akibat hujan intensitas tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Gladak Putih dan Sungai Curahnongko, permukiman warga di dua kecamatan di Jember terendam.

Ketinggian banjir di Kecamatan Tempurejo dan Kecamatan Ambulu sempat setinggi antara 40 sentimeter sampai 2 meter.

BPBD sudah mengevakuasi warga terdampak dengan perahu karet ke tempat pengungsian. Sejumlah dapur umum juga sudah didirikan.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs