Jumat, 22 November 2024

Muhammadiyah Jatim: Penolakan Vaksin Harus Ada Alasan Kesehatan yang Jelas

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Vaksinasi perdana di Jatim, yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Kamis (14/1/2021). Proses verifikasi awal dilaksanakan untuk mendata calon penerima vaksin melalui sms yang diterima. Foto: Anton suarasurabaya.net

Saad Ibrahim Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menegaskan adanya sebagian kelompok masyarakat yang menolak vaksinasi Covid-19 perlu mmberikan alasan yang jelas, seperti dalam konteks kesehatan atau atas petunjuk dokter.

“Selama tidak punya alasan dalam konteks kesehatan atau atas petunjuk dokter, kami imbau untuk warga Muhammadiyah di Jatim mengikuti garis yang sudah ditentukan PP Muhammadiyah, yakni vaksin adalah sebuah keniscayaan,” kata Saad Ibrahim di Surabaya, dilansir Antara, Kamis (14/1/2021).

Saad Ibrahim ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dalam program vaksinasi Covid-19 yang digelar Pemprov Jatim mengatakan bahwa Pengurus Pusat Muhammadiyah telah memberikan kebijakan terkait vaksinasi.

“Begitu juga dalam pidato Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir yang sudah dijelaskan berkali-kali bahwa vaksin adalah sebuah keniscayaan,” kata Saad Ibrahim.

Ia menegaskan bahwa organisasi yang didirkan KH Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 ini mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam vaksinasi.

Sekalipun begitu, kata dia, warga Muhammadiyah juga harus tetap menjaga protokol kesehatan.

“Muhammadiyah mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam vaksinasi dan kami di lokal ini (Jatim) hanya meneruskan,” tuturnya.

Terkait penolakan vaksin, Saad Ibrahim mencontohkan dirinya yang sebulan sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dan kini sembuh, disarankan bahwa tidak perlu divaksin.

“Saya pernah tanya kepada Dr. dr. Sutrisno Sp.OG (K) Ketua IDI Jatim terkait masalah ini dan mencontohkan saya sendiri. Beliau menjawab bahwa saya tidak perlu divaksin. Nanti saja apabila ada varian baru dari Inggris yang masuk,” kata Saad.

Oleh karena itu, kata dia, selama alasannya sesuai dengan ketentuan kesehatan tidak masalah, sebab masing-masing orang mempunyai alasan tersendiri. (ant/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs