Sabtu, 23 November 2024

Indonesia Mampu Balikkan Angka Impor Jagung Menjadi Ekspor

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian berbincang dengan petani saat melakukan panen jagung seluas 600 hektare di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1/2019). Foto: Antara.

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian pada Rabu (16/1/2019) pagi melakukan panen jagung seluas 600 hektare di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Dilansir Antara, dalam sambutannya, Amran menegaskan bahwa kini Indonesia sudah mampu membalikkan keadaan dari impor jagung sebanyak 3,5 juta ton dari Argentina pada empat tahun lalu, menjadi ekspor pada 2018 sebesar 372 ribu ton.

“Hari ini kami datang mungkin ini adalah pidato perpisahan, kita membalikkan impor 3,5 juta ton menjadi ekspor,” kata Amran kepada para petani di Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1/2019).

Terkait harga jagung, Amran menyampaikan sesuai dengan perintah Jokowi Presiden, harga jagung di tingkat petani tidak boleh di bawah Rp3.150 per kg. Perum Bulog telah diperintahkan untuk menyerap jagung petani dengan harga tersebut agar petani ke depan tidak merugi.

Selain melalukan panen jagung, Mentan Amran juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa benih sebanyak 2 ton padi dan 75 ton benih jagung bantuan pusat (untuk 5.000 Ha) kepada petani.

“Bantuan ini diharapkan akan meningkatkan produksi jagung, sehingga target produksi 33 juta ton di 2019 dapat tercapai,” ujar Amran.

Puput Tantriana Sari Bupati Probolinggo, mengatakan luas panen jagung saat ini di Kecamatan Paiton mencapai 600 ha dari prediksi panen sampai akhir Januari 2019 di Kabupaten Probolinggo 2.075 ha, sedangkan produktivitasnya mencapai 8 ton/ha pipilan kering.

“Hampir 75 persen dari 1 juta jiwa mayoritas menjadi petani. Empat tahun lalu hadir di Probolinggo, tanam bawang. Kini terbukti, Probolinggo menjadi penghasil bawang merah,” ujar Puput.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, perkiraan luas panen jagung Provinsi Jatim pada Januari 2019 sebesar 17.286 ha, khususnya kabupaten Probolinggo sebesar 3.000 ha.

Dari luas panen tersebut, produksi jagung Jatim pada Januari sebesar 102.779 ton pipilan kering, sedangkan produksi Jagung Kabupaten Probolinggo 21.000 ton dengan rata-rata produksi 7 ton/ha pipilan kering.

Dari 38 Kabupaten di Jawa Timur, diperkirakan potensi panen jagung pada Februari 2019 mencapai 273.564 ha dengan perkiraan produksi mencapai 1,2 juta ton pipilan kering. Kemudian Maret perkiraan luas panen 175.011 ha dengan potensi produksi 636.610 ton pipilan kering. (ant/wil/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs