Sabtu, 23 November 2024

Jokowi Presiden Tegaskan Pentingnya Vaksinasi untuk Mengatasi Pandemi Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden bersiap menerima Vaksin Covid-19 produksi Sinovac pertama, dalam Program Vaksinasi Nasional, Rabu (13/1/2021), di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Tangkapan layar live YouTube Setpres

Joko Widodo Presiden pada Rabu (13/1/2021) pagi, menjadi yang pertama menerima suntikan vaksin Covid-19, dalam Program Vaksinasi Nasional, di Istana Merdeka, Jakarta.

Beberapa orang perwakilan tokoh agama, profesional, menteri/pejabat setingkat menteri dan generasi muda, juga ikut disuntik Coronavac vaksin produksi Sinovac.

Jokowi mengatakan, vaksinasi akan dilanjutkan ke seluruh Indonesia karena sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Presiden, vaksinasi sangat penting untuk memutus penyebaran Virus Corona, memberikan perlindungan kesehatan, dan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Vaksinasi Covid-19 ini penting untuk memutus rantai penularan Virus Corona dan memberikan perlindungan kesehatan kepada kita, keamanan kepada semua masyarakat, dan membantu percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Lebih lanjut, Jokowi kembali mengingatkan, vaksinasi harus diikuti dengan kedisiplinan masyarakat pada protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan orang.

Pada kesempatan itu, Presiden menyampaikan terima kasih kepada perwakilan tokoh agama, profesional bidang ekonomi, kesehatan, generasi muda, dan unsur masyarakat yang ikut dalam pembukaan program vaksinasi Covid-19.

Presiden juga berterima kasih kepada Dokter Abdul Muthalib Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan yang menyuntikkan vaksin ke tubuhnya.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan menyiapkan Program Vaksinasi Nasional yang akan dilaksanakan dua tahap dengan target 181 juta orang, untuk menciptakan kekebalan kelompok.

Tahap pertama, pertengahan Januari sampai April 2021, dengan prioritas 1,3 juta petugas kesehatan dan 17 juta petugas layanan publik.

Tahap kedua, mulai April 2021, untuk 63 juta masyarakat rentan tertular.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs