Sabtu, 23 November 2024

Sinyal Terdeteksi, Tim Gabungan Upayakan Pengambilan Black Box Sriwijaya SJ-182

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Tim gabungan sudah mengidentifikasi keberadaan black box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Tim mendeteksi ada dua sinyal yang dipancarkan black box tersebut di lokasi yang sudah diberi tanda. Foto: Farid suarasurabaya.net

Tim Gabungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), bersama TNI, Polri, BPPT, dan unsur masyarakat, hari ini, Senin (11/1/2021), masih melakukan pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Brigjen TNI Marinir Rasman Direktur Operasi Basarnas mengatakan, hari ini fokus lakukan pencarian di bawah permukaan laut, khususnya kotak hitam (black box) dari pesawat yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Berdasarkan keterangan Marsekal Hadi Tjahjanto Panglima TNI, tim gabungan sudah mengidentifikasi keberadaan black box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Menurut Panglima TNI, tim mendeteksi ada dua sinyal yang dipancarkan black box tersebut di lokasi yang sudah diberi tanda.

Maka dari itu, tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Batalyon Intai Amphibi (Yontaifib), Detasemen Jalamangkara (Denjaka), akan kembali terjun ke bawah laut untuk menemukan black box.

Kalau sudah ditemukan dan diangkat ke permukaan laut, black box akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Saat ini, suarasurabaya.net bersama sejumlah wartawan masih dalam perjalanan menuju lokasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan menumpang KRI Semarang. Perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Priok sudah memakan waktu sekitar tiga setengah jam dari pukul 11.30 WIB.

Pantauan di sekitar lokasi, ada puluhan kapal milik Basarnas, TNI, Penjaga Pantai dan kapal-kapal nelayan yang melakukan pencarian. Beberapa kali juga ada helikopter yang berkeliling di atas perairan Pulau Seribu, membantu mencari barang-barang dari Pesawat Sriwijaya SJ-182

Tim gabungan memberikan tanda di lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat atau sinyal black box berupa pelampung berbentuk bola warna oranye.

Sekadar informasi, black box pesawat terdiri dari dua komponen, yaitu Flight Data Recorder (FDR) yang berisi data penerbangan pesawat, sampai terjadinya kecelakaan. Kemudian, Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam pembicaraan kabin pesawat antara pilot dengan co-pilot, kru pesawat dan menara pemantau.

Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya SJ-182 hilang kontak dengan menara pengawas beberapa menit lepas landas, Sabtu (9/1/2021) siang. Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pukul 14.36 WIB, dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio, Pontianak pukul 15.15 WIB. Pesawat Boeing 737-500 berpenumpang 50 orang plus 12 awak itu jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.(rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs