Sabtu, 23 November 2024

HUT ke-48, PDI Perjuangan Jatim Tanam Pohon dan Bersih-Bersih 24 Sungai

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Jajaran DPD PDI Perjuangan Jatim menanam pohon di hulu Sungai Branta, Minggu (10/1/2021). Foto: Istimewa

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jatim memperingati HUT ke-48 pada 10 Januari 2021 mengusung slogan ‘Cinta Brantas Bersih’.

PDIP Jatim merayakan milad dengan menanam ratusan pohon, serta melepas burung dan ikan di sekitar arboretum Desa Sumber Brantas, Bumiaji, Kota Batu, Minggu (10/1/2021).

Acara sederhana namun khidmat yang diikuti 700 orang itu diklaim tetap menaati protokol kesehatan. Tidak hanya itu peserta kegiatan itu juga melakukan ritual budaya dan bersih-bersih hulu sungai di 24 titik.

Kusnadi Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim bilang, mencintai alam adalah bagian dari ajaran Trisakti Bung Karno, yakni berkepribadian dalam kebudayaan.

Berkepribadian artinya manusia harus bisa hidup berdampingan dengan alam, memelihara kultur dan budaya adiluhung bangsa.

Tubuh manusia, kata dia, 80 persen terdiri dari air. Karena itu kegiatan itu difokuskan pada sungai sebagai sumber air dan sumber kehidupan manusia.

“Tanpa air kita tidak hidup. Kita bisa tidak makan tiga hari, tapi kita tidak bisa tanpa minum tiga jam. Kita akan dehidrasi lalu mati,” katanya.

Politisi yang juga Ketua DPRD Provinsi Jatim itu bilang, ada dua sungai yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Jatim: Bengawan Solo dan Sungai Brantas.

Menurutnya, dua sungai ini memiliki peran sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Karena itu, setiap manusia harus menjaga ekosistem dan kelestariannya.

Gerakan cinta alam ini, kata dia adalah keharusan. Seperti yang dilakukan para Wali Sumber Brantas. Mereka menjaga dan merawatnya.

“Kalau kita kembali kepada cerita-cerita para pinisepuh, embah-embah kita dulu, ada tempat-tempat pantangan yang jadi dongeng. Dongeng ini pendidikan luar biasa agar alam terjaga,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya pelestarian alam dan pembangunan sama-sama penting dan tidak bisa dipisahkan.

 

Jajaran DPD PDI Perjuangan Jatim menanam pohon di hulu Sungai Branta, Minggu (10/1/2021). Foto: Istimewa

 

“Alam dan pembangunan tidak bisa diperhadapkan. Masalahnya selama ini pembangunan seringkalu tidak memperhatikan daya dukung alam,” ujarnya.

Sri Untari Bisowarno Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim menambahkan, penyadaran masyarakat untuk mencintai sangat penting.

Itu adalah sikap manusia Indonesia dalam berbagai aspek perilaku termasuk berdoa kepada Tuhan (dalam bentuk ritus, ruwat, selamatan dan lain-lain).

Secara fisik, perempuan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim itu bilang, manusia berkewajiban mutlak merawat alam. Baik udara, air, dan tanah.

“Aspek spiritual dan fisik dari manusia ini yang melebur mengejawantah dalam perilaku kebudayaan yang luas,” tuturnya.

Dewanti Rumpoko Wali Kota Batu berpendapat, mencintai sungai adalah program PDI Perjuangan yang meletakkan sungai sebagai kunci peradaban.

Sapu Bersih Pungut Sampah di Kali (Saber Pungli) Pemkot Batu, katanya, gencar mengkampanyekan menjadikan sungai bukan hanya sekadar sungai, tapi sungai yang menghidupi masyarakat.

“Selama ini gaungnya hanya di Kota Batu. Saya harap PDI Perjuangan bisa menyiarkan ini ke seluruh Jatim sehingga Brantas yang alirannya di wilayah Jatim benar-benar bisa menghidupi masyarakat,” ajaknya.

Daniel Rohi Ketua Panitia Acara HUT ke-48 PDI Perjuangan Jatim menambahkan, konsep alam sengaja dibikin sebagai bentuk kegiatan positif masyarakat mencintai alam.

“Mencintai Brantas berarti mencintai lingkungan. Kegiatannya juga melibatkan simpatisan, kader dan warga sekitar hulu Sungai Brantas,” kata Daniel.

Jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim mengukur kegiatan ini. Termasuk anggota fraksi di DPRD Jatim. (den/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs