Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan logistik dan peralatan untuk mendukung pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang dilaporkan hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
“Logistik dan peralatan yang dikirimkan antara lain makanan siap saji, makanan tambahan, tenda, mobil toilet, tangki air, light tower antigen, dan sarung tangan panjang,” kata dr Riswandi Kepala Subdirektorat Distribusi dan Pengendalian BNPB melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (10/1/2021).
Perincian logistik dan peralatan yang dikirimkan BNPB adalah 210 paket makanan siap saji, 210 makanan tambahan, 60 pasang sarung tangan panjang, 1.000 unit swab antigen, dua buah tenda, lampu penerangan, mobil toilet, dan mobil tangki air.
Dukungan logistik dan peralatan tersebut merupakan instruksi langsung dari Doni Monardo Kepala BNPB setelah mendapatkan laporan kebutuhan tim di lapangan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas.
“Agar didukung segera,” kata Doni.
Doni dijadwalkan hadir ke posko penanganan kecelakanan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok seusai meninjau lokasi terdampak longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang Jawa Barat menggunakan helikopter.
Bencana longsor terjadi dan menewaskan paling sedikit 11 warga di Desa Cihanjuang pada Sabtu (9/1/2021) malam. Dalam kejadian tersebut, Kapten (Inf) Setio Pribadi Danramil Kecamatan Cimanggung dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.
Intensitas hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab kejadian bencana di sejumlah wilayah di Jawa Barat, seperti Garut dan Sumedang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan pada Januari hingga Februari. BNPB telah mengingatkan daerah untuk melakukan peringatan dini dan kesiapsiagaan. (ant/ang)