PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS). Hal ini ditandai dengan kegiatan seremoni shipnaming dan launching Kapal BRS, yang digelar hari ini, Kamis (7/1/2021).
Kapal BRS pesanan TNI AL tersebut secara resmi diberi nama Kapal dr. Wahidin Soedirohusodo oleh Ibu Vero Yudo Margono. Kapal tersebut merupakan salah satu bukti improvement teknologi rancang bangun kapal dari tipe LPD (Landing Platform Dock).
PT PAL Indonesia (Persero) tersebut telah mendapatkan sertifikat Paten/ HAKI atas desain
teknologi tersebut. Laksamana TNI Yudo Margono Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang turut hadir, menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi industri dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan alutsista nasional.
Dalam sambutannya tersebut, ia menyampaikan bahwa sesuai dengan namanya BRS (Bantu Rumah Sakit), kapal ini memiliki kemampuan setara Rumah Sakit Tipe C ditambah dengan sejumlah peralatan medis seperti CT Scan dan X-Ray, hingga ruang isolasi yang sangat bermanfaat untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19.
Prosesi peluncuran kapal dilaksanakan di dalam Dok Semarang dengan metode penggenangan di dalam graving dock. Peluncuran ditandai dengan penekanan tombol oleh Bapak Kasal yang mengaktifkan sistem pompa dok, untuk mencurahkan air laut menggenangi dok berkapasitas 50.000 DWT ini.
Pada momen inilah untuk pertama kali dalam sejarah kapal nantinya bottom hull atau lambung bagian bawah kapal bersentuhan dengan air laut.
Berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, kapal BRS memiliki spesifikasi panjang 124 meter, lebar 21,8 meter dan displacement 7.290 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 18 knot, kecepatan jelajah 14 knot dan kecepaan ekonomis 12 knot, serta memiliki kemampuan berlayar hingga 30 hari penuh dengan jangkauan 10.000 mil laut.
Dengan 120 awak dan 66 tenaga medis, kapal ini mampu melaksanakan misi operasi setara rumah sakit tipe C. Kemampuan tersebut ditunjang dengan fasilitas poliklinik rawat jalan (umum, mata, gigi, dll) UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, dan unit radiologi.
Mobilitas untuk pelaksanaan misi evakuasi medis juga ditunjang dengan kemampuan mengangkut helicopter medis, ambulance boat, dan LCVP. (ang/ipg)