Masih tingginya persebaran Covid-19, menyebabkan proses pembelajaran sekolah kembali pada pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang mewajibkan siswa tetap di rumah dan proses belajar dilakukan dengan daring atau virtual.
“Tapi proses pembelajaran secara daring atau virtual yang mengharuskan atau mewajibkan siswa tetap tinggal di rumah, tanpa pembelajaran di sekolah dengan tatap muka tersebut diharapkan tidak sekedar memindahkan sekolah ke rumah. Ini pemahaman yang keliru, dan harus dirubah,” terang Isa Anshori pemerhati pendidikan, Rabu (6/1/2021).
Metode pembelajaran secara daring tanpa tatap muka secara langsung dalam kelas ini, lanjut Isa, selayaknya memang harus menghindari tuntutatn dan kewajiban seperti dalam kurikulum pembelajaran.
“Jika sekedar memindahkan sekolah ke rumah, dan menjalankan nya sesuai kurikulum maka hal itu akan menjadi berat. Mengapa? Karena proses pembelajaran di sekolah yang sesuai kurikulum jelas akan berbeda jika itu diterapkan di rumah secara daring. Perbedaan ini yang mustinya dipahami para pendidik, guru,” tegas Isa.
Pembelajaran di rumah, tambah Isa seharusnya dilakukan agar pembelajaran itu sendiri justru menjadi ringan dan menyenangkan. “Proses belajar di rumah itu seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan. Tidak malah membosankan. Artinya, harus ada perubahan, dan karena itu bukan sekedar memindahkan pembelajaran di sekolah ke rumah,” tambah Isa.
Lebih lanjut, Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur ini menambahkan pentingnya menjaga dan merawat ingatan anak-anak sebagai peserta didik bahwa mereka masih sekolah meskipun dengan cara berbeda. Tanpa tatap muka di kelas, tanpa pertemuan di kelas.
“Menjaga ingatan anak-anak atau siswa-siswi peserta didik bahwa mereka masih sekolah meskipun tanpa tatap muka di kelas maupun tanpa bertemu guru dan sesama kawan secara langsung, sangat penting dijaga. Karena sejak lama, bahwa sekolah identik dengan ruang kelas, bertemu guru, bertemu kawan-kawan. Di masa pandemi Covid-19 ini, kebiasaaan lama harus diganti,” ujar Isa.
Proses pembalajaran daring atau virtual menurut Isa yang lebih dibutuhkan barangkali adalah yang bersifat konsultatif. “Sekali lagi bukan sekedar memindahkan sekolah ke rumah. Yang mungkin lebih penting proses pembelajaran di rumah bersifat konsultatif. Dan jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan,” pungkas Isa Anshori.(tok/lim)