Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (4/1/2021) sore, ditutup menguat pasca rilis data inflasi Desember 2020.
Kantor Berita Antara melaporkan, IHSG ditutup menguat 125,83 poin atau 2,1 persen ke posisi 6.104,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 23,76 poin atau 2,54 persen ke posisi 958,65.
“Market mengapresiasi hasil data inflasi year on year yang naik menjadi 1,68 persen dari 1,59 persen. Market juga mengapresiasi hasil data Markit Manufacturing PMI Indonesia meningkat menjadi 51,3 dari 50,6 sebelumnya, sehingga industri-industri di Tanah Air semakin ekspansif.,” kata M Nafan Aji Gusta analis Bina Artha Sekuritas di Jakarta, Senin.
Selain itu, lanjut Nafan, membaiknya proyeksi Manufacturing PMI yang cenderung ekspansif dari negara-negara perekonomian maju, juga menjadi katalis positif bagi IHSG.
Pelaku pasar juga menyambut baik periode January Effect dan dinamika vaksinasi Covid-19, serta implementasi Omnibus Law.
Dibuka menguat, IHSG sempat naik turun pada sejam pertama perdagangan namun kemudian kembali ke zona hijau hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Secara sektoral, seluruh sektor meningkat di mana sektor pertambangan paling tinggi yaitu 3,95 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor infrastruktur masing-masing 3,9 persen dan 3,63 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing sebesar Rp349,63 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.210.657 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,3 miliar lembar saham senilai Rp14,52 triliun. Sebanyak 299 saham naik, 188 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 185,79 poin atau 0,68 persen ke 27.258,38, indeks Hang Seng naik 241,68 poin atau 0,89 persen ke 27.472,81, dan indeks Straits Times meningkat 15,09 atau 0,53 persen ke 2.858,9.(ant/iss/ipg)