Hasil riset Indonesia Indicator (I2) menyebutkan Tri Rismaharini mantan Wali Kota Surabaya sebagai wali kota terpegah (top person) dan tervokal (top influencer), dalam pemberitaan isu Covid-19 di media online sepanjang 2020.
“Sepanjang 2020, Tri Rismaharini dalam isu Covid-19 diekspose media sebanyak 15.917 berita,” kata Rustika Herlambang Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) saat menyampaikan riset bertajuk ‘Wali Kota/Wakil Wali Kota dalam Isu Covid-19’, di Jakarta, dilansir Antara, Senin (4/1/2021).
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan intelijen media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI) menyebutkan, sorotan tertinggi media massa tertuju pada Risma yang saat itu menjabat Wali Kota Surabaya, terkait isu tingginya kasus positif Covid-19 di Surabaya yang mengarah pada zona hitam pada Juni lalu, serta berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Risma untuk menanganinya.
Isu lain yang dibahas media, kata Rustika, berkaitan dengan langkah responsif yang dilakukan Risma pasca-Surabaya dinyatakan masuk zona hitam adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat, swab gratis dan penyemprotan disinfektan di berbagai tempat di Surabaya.
Di sisi lain, Risma yang kini menjabat Menteri Sosial tersebut juga melakukan intervensi kesehatan lingkungan, seperti pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan masker, sabun cair, hingga usaha untuk membangkitkan ekonomi masyarakat melalui UKM, UKBM, dan Koperasi Wanita.
Posisi kedua Wali Kota Terpegah ditempati Firdaus MT Wali Kota Pekanbaru dengan 9.286 berita.
Wali kota terpegah ketiga dan seterusnya diduduki Bima Arya Wali Kota Bogor dengan 9.265 berita, Akhyar Nasution Wali Kota Medan dengan 8.961 berita, Oded M Danial Wali Kota Bandung dengan 6.810 berita, FX Hadi Rudyatmo Wali Kota Solo menduduki posisi keenam dengan 6.470 berita.
“Aspek positif yang memunculkan harapan bagi warga kota ini adalah pemberitaan media tentang FX Hadi Rudyatmo yang siap divaksin pertama,” kata Rustika.
Muhammad Rudi Wali Kota Batam di urutan ketujuh dengan 6.136 berita, Mohammad Idris Wali Kota Depok di urutan ke delapan dengan 5.836 berita, Rakhmat Effendi Wali Kota Bekasi urutan ke sembilan dengan 5.835 berita, dan Airin Rachmi Diany Wali Kota Tangsel urutan ke-10 dengan 5.247 berita.
“Wali Kota yang mendapat sorotan besar dari media umumnya wali kota pemimpin wilayah penyangga Jakarta (Bodetabek) sebagai wilayah ring 1 Ibukota, seperti Bima Arya Wali Kota Bogor, Airin Rachmi Wali Kota Tangerang Selatan, Mohammad Idris Wali Kota Depok, Arief R Wismansyah Wali Kota Tangerang,” ungkap Rustika.
Terlebih pada 2-3 bulan awal merebaknya pandemi, kata Rustika, keempat pemimpin wilayah itu tampak cukup aktif untuk menerapkan kebijakan buka-tutup pintu PSBB mengantisipasi pergerakan arus keluar masuk warga Bodetabek yang beraktivitas.
Isu yang bernuansa politik juga bergulir berkaitan dengan kasus Muhammad Riziek Shihab (MRS) yang dinyatakan melanggar protokol kesehatan dan berhubungan dengan dua kepala daerah di ring satu, yakni Mohammad Idris Wali Kota Depok dan Bima Arya Wali Kota Bogor.
Top Influencer
Indonesia Indicator juga menempatkan Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Tervokal (Top Influencer) dalam pemberitaan isu Covid-19 di media dengan 47.998 pernyataan.
Posisi kedua dan seterusnya ditempati Bima Arya Wali Kota Bogor dengan 36.944 pernyataan, Akhyar Nasution Wali Kota Medan dengan 26.579 pernyataan, Oded M Danial Wali Kota Bandung dengan 25.787 pernyataan, Firdaus MT Wali Kota Pekanbaru dengan 24.465 penyataan.
Posisi keenam hingga ke-10 ditempati oleh Rahmat Effendi Wali Kota Bekasi 23.990 pernyataan, FX Hadi Rudyatmo Wali Kota Solo 20.790 pernyataan, Mohammad Idris Wali Kota Depok 20.719 pernyataan, Muhammad Rudi Wali Kota Batam 19.694 pernyataan, dan Airin Rachmi Diany Wali Kota Tangerang Selatan 17.749 pernyataan.
Posisi sebagai top influencer (tervokal) merupakan posisi yang cukup sentral dalam membentuk wacana publik terkait strategi kebijakan yang telah dilakukan oleh para kepada daerah tersebut.
“Dalam hal ini, posisi top influencer, adalah posisi sebagai subjek pemberitaan, yang proaktif dan dikutip oleh media, khususnya dalam hal penanganan dan strategi kebijakan yang dilakukan,” kata Rustika. (ant/ang)