Jumat, 22 November 2024

Angkasa Pura I Masih Bertumpu pada Penerbangan Domestik

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Faik Fahmi Dirut PT Angkasa Pura I (kiri). Foto: Istimewa

Faik Fahmi Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) mengaku masih fokus bertumpu pada traffic penerbangan domestik di tahun depan dalam menstabilkan cash flow perusahaan. Karena ada virus varian baru, sehingga pemerintah masih menutup penerbangan internasional sampai 14 Januari 2021.

“Proyeksi tidak sebagus yang kami bayangkan. Ada virus varian baru sehingga ada kebijakan menutup penerbangan asing masuk Indonesia di awal tahun,” ujar Faik saat konferensi pers via Zoom, Rabu (30/12/2020).

Meski tumbuh merangkak kata Faiq, traffic penerbangan di 15 bandara di AP I mulai meningkat bertahap. Perkiraan sudah 50 persen dari normal. “Di saat normal, penerbangan perhari bisa 230 ribu, sekarang baru merangkak 97 ribu perhari di 15 bandara. Kami target 150 ribu perhari nantinya,” katanya.

Menurut Faik, faktor penerbangan domestik di Indonesia yang cukup besar bisa ditangkap sebagai peluang. Dia belajar dari China yang memanfaatkan faktor domestik yang tinggi di saat pandemi.

“Saya belajar di China itu faktor domestik sangat bagus. Saya kira faktor domestik yang kuat ini bisa dijadikan kita bertumpu pada penerbangan domestik. Walaupun merangkak kami bertumpu ke domestik ke depan,” katanya.

Dia bilang, sekarang ini penerbangan internasional belum bisa sama sekali dilakukan reguler. Kecuali penerbangan khusus seperti mengangkut pekerja migran. Sekarang ini AP I bergantung kepada seberapa fleksibel pemerintah Indonesia pada penerbangan internasional reguler.

“Saya banyak dikontak maskapai kapan bisa mengangkut turis asing ke Indonesia. Sulit buat kami memprediksi penerbangan internasional kapan pulih. Kami fokus domestik, memastikan penerbangan lancar dengan protokol kesehatan yang baik,” katanya.

Dalam kondisi Covid-19 ini kata Faik, AP I sudah dipastikan merugi. Sekarang kata dia tinggal bagaimana menjaga cash flow dengan baik. Salah satunya, selama pandemi telah melakukan simplifikasi organisasi. “Di cabang misalnya yang biasanya ada 10 senior manager, kita pangkas tinggal 5 orang. Memotong kebutuhan SDM. Periode Covid-19 ini peluang kami memperbaiki internal,” ujarnya. (bid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs