Eddy Christijanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya mengatakan, operasi penyekatan di 8 titik perbatasan Surabaya dilakukan mulai pukul 17.00 WIB jelang malam tahan baru, 31 Desember 2020.
Penyekatan dilakukan di 8 titik yakni Terminal Osowilangon, Benowo, Karangpilang-Wiyung, Lakarsantri, Pondok Chandra, Bundaran Waru (Cito), Merr Gununganyar, dan Jembatan Suramadu.
“Hasil rapatnya, sejak jam 17.00 WIB sudah melakukan screening. Warga non Surabaya diminta kembali kecuali mobil ambulance, angkutan sembako, transportasi umum bus yang mau ke Jember boleh. Lainnya diminta kembali,” ujar Eddy kepada suarasurabaya.net, Selasa (29/12/2020).
Eddy menjelaskan, screening di delapan titik perbatasan itu meliputi pemeriksaan KTP. Bila ada warga luar kota mau masuk Surabaya tanpa alasan jelas akan diminta kembali.
“Kecuali kalau warga luar kota tapi kerja di Surabaya boleh masuk, berobat pakai ambulance boleh masuk, warga non Surabaya sedang kerja di shift malam boleh masuk dengan surat tugas. Kalau hanya muter-muter percuma, Surabaya tidak ada hiburan,” kata Eddy.
Eddy juga mengatakan, pihaknya bersama TNI/Polri telah koordinasi untuk mendirikan posko pengamanan malam tahun baru. Di posko itu juga disiapkan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan tes swab bagi pelanggar protokol kesehatan.
“Operasi yustisi kami terapkan, yang tidak menerapkan prokes (tidak bermasker) langsung di-tes swab di tempat,” katanya.
Eddy bilang, pihaknya telah mengedarkan Surat Pemberitahuan kepada pelaku usaha, tentang kebijakan khusus batas jam malam khusus aktivitas di malam tahun baru maksimal pukul 20.00 WIB. “Surat itu dikeluarkan Pemkot Surabaya yang ditandatangani Pak Sekda. Khusus malam tahun baru jam 20.00 WIB,” katanya.
Sementara itu, AKBP Ganis Setyaningrum Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bilang, penyekatan di Suramadu bakal dilakukan selektif. Untuk orang yang membawa bahan pokok masih bisa masuk Surabaya.
Posko pengamanan didirikan di beberapa titik kawasan seperti di kaki jembatan Suramadu, di Gate Tol Suramadu, dan di dekat Kantor BPWS.
“Sekarang kami gencarkan imbauan stay at home tidak ada hiburan malam tahun baru. Pengalaman PSBB, warga yang membawa bahan pokok ke Surabaya masih bisa. Intinya jangan sampai terjadi kerumunan. Kami siap menghalau, dan menganalisa di lapangan untuk tindakan selanjutnya,” katanya.
Ganis juga mengimbau kepada masyarakat agar di rumah saja saat malam tahun baru. “Saya imbau lebih baik di rumah saja, apa arti hura-hura. Kalau ada kelebihan uang lebih baik untuk beramal,” katanya. (bid/ipg)