Sabtu, 23 November 2024

Hubungan Politik Indonesia-Maroko Perlu Ditindaklanjuti ke Bidang Ekonomi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Bambang Soesatyo Ketua MPR RI saat menerima kunjungan Ouadia Benabdellah Duta Besar Maroko untuk Indonesia. Foto: Istimewa

Bambang Soesatyo Ketua MPR RI menekankan hubungan bilateral Indonesia-Maroko dalam bidang politik yang selama ini terjalin sangat baik, merupakan modal besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Sebagai sahabat, Indonesia ingin berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah Maroko.

“BUMN Indonesia, sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia saat menerima Menteri Luar Negeri Maroko pada Oktober 2019 lalu, sangat ingin berpartisipasi pada proyek pembangunan infrastruktur di Maroko. Seperti jalan dan jembatan, proyek rel kereta api dan perumahan. Kita berharap Pemerintah Maroko dapat memberikan berbagai kemudahan,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/12/2020) usai menerima kunjungan Ouadia Benabdellah Duta Besar Maroko untuk Indonesia.

Bamsoet menjelaskan, Indonesia terus berbenah diri untuk menjadi pusat produsen halal dunia. Karenanya, kerjasama ekonomi dengan negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) terus digencarkan, termasuk dengan Maroko.

“Lima puluh tujuh negara anggota OKI, termasuk Maroko, merupakan pasar yang luar biasa besar. Total populasi muslim mencapai sebesar 1,86 miliar jiwa atau sekitar 24,1 persen dari total populasi dunia. Kementerian Perdagangan mencatat, pada periode Januari-Agustus 2020, kinerja neraca perdagangan Indonesia dengan negara negara OKI menunjukan performa positif dengan mencatatkan surplus sebesar USD2,46 miliar. Pada periode tersebut, Indonesia mampu ekspor ke negara anggota OKI sebesar USD12,43 miliar. Dari nilai ekspor tersebut, tiga produk yang tertinggi adalah minyak kelapa sawit (23,88 persen), batu bara (9,56 persen), dan bagian kendaraan bermotor (3,95 persen),” jelas Bamsoet.

Dia juga mendorong Maroko meningkatkan investasinya di Indonesia. Khususnya di bidang pariwisata maupun industri motor sport.

“Sejak tahun 2016, Maroko menjadi salah satu tuan rumah Formula E. Di tahun 2021, mereka sempat dilirik FIA untuk menjadi tuan rumah F1. Pengalaman Maroko mengggelar kejuaraan motorsport berskala dunia memang tidak terlalu banyak, namun bukan berarti kita tak bisa bekerjasama. Mereka punya pengalaman, tidak ada salahnya Indonesia belajar dari Maroko,” pungkas Bamsoet. (faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs