Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan siap menjadi penerima atau sasaran vaksin Covid-19 pada tahap awal pelaksanaannya, Januari 2021 mendatang.
“Saya dengar informasi, nanti pada 20 Januari (2021) yang akan divaksin pertama Pak Presiden. Saya sampaikan kepada Pak Plt Dirjen P2P (Kemenkes), jikalau memang kami juga dapat kesempatan pertama, saya juga siap,” ujarnya, Sabtu (26/12/2020).
Sabtu ini Khofifah menghadiri Rapat Koordinasi dan Silaturahmi bersama Jajaran Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Dalam Rakor ini hadir Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, sejumlah pimpinan redaksi media massa, dan sejumlah narasumber.
Khofifah menyatakan kesediaannya menjadi penerima vaksin pertama itu setelah mengikuti rangkaian Rakor yang juga dihadiri sejumlah penyintas Covid-19 yang menjadi narasumber bersama Pakar Epidemiologi.
Kesediaannya untuk menjadi sasaran vaksin Covid-19 di tahap awal itu, menurut dia, merupakan upaya untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa Vaksin Sinovac yang didatangkan dari Cina aman digunakan.
“Ini untuk memastikan kepada kita semua, vaksin ini aman. Pada saat simulasi di RSI Jemursari, Ketua Umum MUI juga rawuh, yang memastikan bahwa vaksin yang sudah sampai di Indonesia ini halal. Tinggal menunggu verifikasi dari Badan POM dan seterusnya,” ujarnya.
Sebelumnya Khofifah menyampaikan, Provinsi Jawa Timur akan mendapatkan jatah 317 ribu vaksin Covid-19 untuk dua kali vaksinasi terhadap lebih dari 150 ribu orang sasaran di tahap awal pelaksanaan vaksinasi.
Pemprov Jatim telah menyiapkan Satgas Vaksinasi Covid-19. Selain itu, sejumlah hal juga sudah Khofifah siapkan bersama jajarannya. Antara lain dalam hal petugas vaksinasi dan juga tempat penyimpanan vaksin Covid-19.
Khofifah mengeklaim, Pemprov Jatim sudah melakukan training terhadap 7 angkatan petugas medis. Total ada sebanyak 2.404 petugas medis yang akan menjadi vaksinator di Jawa Timur ditemani masing-masing dua programmer untuk setiap kabupaten/kota.
“Lalu sudah ada 1.860 cold storage untuk menyimpan vaksin kalau anytime datang. Ada 8.601 vaksin carrier untuk bawa vaksin. Ini semua kami siapkan, tetapi kesiapsiagaan ini harus tetap diikuti kepatuhan masyarakat dalam hal protokol kesehatan,” ujarnya
Sebab itulah, Khofifah menyampaikan, dia ingin agar masyarakat di Jawa Timur tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Karena dia memastikan, sampai hari ini penyebaran Covid-19 di Jatim belum berhenti.
Sampai Jumat sore kemarin, data tambahan kasus Covid-19 di Jatim mencapai lebih dari 800 orang. Menurut pakar epidemiologi, saat ini Jawa Timur sedang menuju ke puncak kedua kasus Covid-19. (den/dfn/ang)