Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan, jumlah dokter di Indonesia yang meninggal dunia terpapar Covid-19 terus bertambah.
Berdasarkan data dari Maret sampai 25 Desember 2020, tercatat ada 224 dokter yang gugur.
Para dokter yang meninggal terdiri dari 123 dokter umum (di antaranya 4 guru besar), 98 dokter spesialis (di antaranya 7 guru besar), dan 3 dokter residen.
Adib Khumaidi Ketua Tim Mitigasi PB IDI mengatakan, melonjaknya jumlah pasien serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan, menandakan pandemi Covid-19 di Tanah Air belum terkendali.
Maka dari itu, Dokter Adib mengingatkan semua pihak selalu waspada, mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak fisik dan rutin mencuci tangan.
Ketua terpilih PB IDI itu yakin, pandemi Covid-19 di Indonesia bisa terkendali kalau semua pihak, pemerintah dan elemen masyarakat bekerja sama dengan baik.
“Pada kondisi akhir-akhir ini terutama Desember 2020 sampai Januari 2021, kami mengingatkan para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan dalam melakukan pelayanan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (26/12/2020).
Sekadar informasi, berdasarkan data Tim Mitigasi PD IDI, dokter yang gugur karena terinfeksi Covid-19 paling banyak di Provinsi Jawa Timur.
Tercatat 42 dokter di Jawa Timur yang meninggal dunia, lalu DKI Jakarta 35 dokter, Jawa Tengah 28 dokter, Sumatera Utara 24 dokter, Jawa Barat 23 dokter, dan Sulawesi Selatan 10 dokter.
Kemudian, di Banten 7 dokter, di Bali 6 dokter, Daerah Istimewa Aceh 6 dokter, Kalimantan Timur 6 dokter, Daerah Istimewa Yogyakarta 6 dokter, dan di Riau 5 dokter.
Di Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatera Selatan 4 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, Sulawesi Utara 3 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sumatera Barat 1 dokter.
Lalu, di Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku Utara, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat masing-masing satu orang dokter yang tercatat meninggal dunia karena Covid-19.(rid/tin/ipg)