Katedral Jakarta dan Gereja Katolik di Keuskupan Jakarta melakukan berbagai penyesuaian penyelenggaraan Misa Natal tahun ini, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain melakukan imbauan, protokol kesehatan ketat juga diterapkan di gereja yang punya nama resmi Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
Akses masuk ke gereja kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat itu sangat terbatas.
Setiap tamu yang datang termasuk wartawan yang akan meliput persiapan Ibadah Natal, harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan menunjukkan surat hasil tes swab antigen.
Upaya pencegahan juga dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan, baik oleh pihak internal gereja, serta aparat gabungan Polri-TNI.
Pantauan suarasurabaya.net di lokasi siang hari ini, Kamis (24/12/2020), Tim Direktorat Samapta Polda Metro Jaya menyemprotkan disinfektan ke berbagai area luar Katedral Jakarta.
Sejumlah titik yang menjadi tempat tamu menunggu dan posko petugas keamanan juga disemprot disinfektan.
Sedangkan proses sterilisasi area dalam Katedral Jakarta dilakukan oleh petugas internal gereja.
Kombes Pol Mokhamad Ngajib Direktur Samapta Polda Metro Jaya mengatakan, penyemprotan disinfektan di sejumlah gereja akan dilakukan dua kali sebelum pelaksanaan Ibadah Natal.
Sementara itu, Romo Hani Rudi Hartoko Pastor Kepala Paroki Katedral Jakarta mengatakan, pihaknya membatasi maksimal 309 orang yang bisa melaksanakan ibadah tatap muka dalam satu sesi.
Supaya ada jarak fisik, pihak Katedral Jakarta juga mengatur penempatan umat yang hadir di dua titik. 200 umat di dalam gereja, dan 109 orang di Plasa Maria persis di halaman depan gereja.
Pelaksanaan ibadah tatap muka, dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Durasi ibadah juga dibatasi paling lama 60 menit.
Keuskupan Agung Jakarta mengizinkan Ibadah Malam Natal tatap muka tanggal 24 Desember sebanyak dua kali, dan dua kali Misa Hari Natal tatap muka tanggal 25 Desember 2020.
Setiap selesai proses ibadah, berbagai area Katedral Jakarta akan kembali disemprot cairan disinfektan.(rid/dfn/ipg)