Budi Gunadi Sadikin ditunjuk Joko Widodo Presiden untuk menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan (Menkes). Latar belakang Budi Sadikin yang piawai di dunia manajerial dan pernah menjadi Wakil Menteri BUMN diharapkan oleh Dr. dr. Brahmana Askandar, SpOG Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya mampu mengentaskan masalah-masalah kesehatan yang ada di Indonesia.
“Track record beliau sebagai manager yang handal. Itu sudah terbukti di beberapa perusahaan besar multinasional. Dengan penunjukan beliau sebagai Menkes, kita optimis beliau bisa melihat secara helicopter view permasalahan yang ada di dunia kesehatan,” kata dokter Brahmana saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (23/12/2020).
Sekadar diketahui, Budi yang lulusan Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung ini telah melanglang buana di berbagai posisi di dunia perbankan Indonesia.
Mulai tahun 1994, ia merintis karier perbankannya di Bank Bali dan beberapa kali memegang sejumlah jabatan, di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga 1999.
Setelah itu, Budi bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking hingga 2004. Selanjutnya, pria 56 tahun ini menjadi Executive Vice President Consumer Banking Bank Danamon dan Direktur di Adira Quantum Multi Finance. Ia juga sempat mengemban posisi Direktur Utama Bank Mandiri dan menjadi Staff Khusus Rini Sumarno Menteri BUMN tahun 2016.
Melihat rekam jejak Budi dengan segudang pengalaman dalam hal manajerial, meskipun bukan dokter, pihaknya menilai dalam situasi dunia medis dalam negeri yang sedang krisis akhir-akhir ini, seorang yang piawai dalam manajerial yang diperlukan.
“Dilihat dari sisi beliau yang bukan dokter, tapi dari managerial yang luar biasa, dibantu tim teknis Direktorat Jenderal Kementerian Kesehatan. Ada IDI juga yang bisa dimintai pendapat, mudah-mudahan bisa lebih baik,” imbuhnya.
Ia pun optimis, Budi mampu memetakan permasalahan di antaranya kasus Covid-19, kasus non covid dan Jaminan Kesehatan Nasional.
“Saya belum bisa memperkirakan arah kebijakan, tapi pasti beliau akan mempelajari tentang dunia medis, baru mengambil kesimpulan dan mengambil langkah yang akan diputuskan,” katanya.(dfn/ipg)