Dokter Dominicus Husada Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur menegaskan, belum ada yang memastikan Vaksin Sinovac benar-benar aman.
Pria yang juga masuk anggota Tim Penelitian Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) itu bilang, kepastian keamanan vaksin itu perlu menunggu hasil uji coba klinis fase III.
“Saya belum bisa mengatakan (aman) sebelum hasil uji coba klinis fase III muncul. Itu mengapa komunitas vaksin mendesak pemerintah menunda dulu sampai fase ketiga keluar,” ujarnya.
Dia tidak terlalu berharap efektivitas rata-rata vaksin Covid-19 yang muncul mencapai 90 persen. Menurutnya, ketika efektivitas rata-rata di kisaran 70 persen saja sudah bisa dibilang baik.
Bahkan, kata dia, WHO saja hanya memasang standar vaksin Covid-19 efektivitas rata-ratanya di kisaran 50 persen.
“WHO cuma minta (efektivitas rata-ratanya) 50 persen. Umpama Sinovac keluar 70 persen saya bersedia divaksin, yang penting aman. Lho tapi kan cuma 70, nanti waktu ulangannya saya bisa memilih yang lain kalau ada,” ujar Dominicus.
Dominicus melanjutkan, apapun vaksinnya, jika sudah keluar lesensi internasionalnya, maka vaksin itu menurutnya sudah layak disalurkan kepada masyarakat.
“Tapi vaksin apapun selama lisensi internasional muncul, wes vaksin ae lah. Sampai kapan mau menjaga orang tua, gak berpelukan, gak ketemu,” ujar Dominicus.(den)