Budaya Indonesia yang kaya dan elegan tak henti-hentinya memberi banyak inspirasi bagi pelaku bisnis untuk mengeksplorasi dan mengadaptasinya kedalam bisnis.
The Apurva Kempinski Bali salah satunya. Hotel mewah di Nusa Dua, Bali ini memilih keberagaman budaya Indonesia sebagai inspirasi arsitektur dan desain Interiornya. Mutia Sarie Public Relations Manager The Apurva Kempinski Bali mengatakan, hotel yang akan dibuka pada 1 Februari 2019 mendatang ini merupakan bentuk perwujudan elegansi Indonesia.
“Kalau di Bali, kebanyakan resor itu mengangkat lebih ke Balinya. Kita lebih mengangkat ke Indonesianya. Dapat dilihat di lobi, kita mengangkat lebih ke jawanya. Dari Chapel kita mengangkat dari Sulawesi. Jadi berbagai ragam arsitektur keindahan interior Indonesia kita tampilkan disana,” ujar Mutia ketika ditemui saat Media Gathering bersama The Apurva Kempinski di House of Sampoerna, Surabaya pada Jumat (18/1/2019).
Pada lobi hotel, tempat penginapan ini memilih arsitektur pendopo khas Jawa yang didominasi elemen kayu dan ukiran partisi. Tak hanya itu, di sisi kanan lobi, ada Selasar Deli yang berisi gerobak-gerobak angkringan khas Jawa yang menawarkan jajanan tradisional.
Motif batik khas Jawa juga menjadi pilihan desain interior di beberapa ruangan di hotel ini. Tak cukup, miniatur candi khas kerajaan Majapahit juga diletakkan di tiap-tiap kamar. Selain budaya Jawa, budaya Bali juga menjadi pilihan inspirasi desain arsitektur hotel ini.
Terdapat gemericik aliran air pada himpunan 250 anak tangga yang terletak di tebing hotel ini. Budiman Hendropurnomo Arsitek Kenaaman yang mengerjakan hotel ini terinspirasi dari konsep sistem pangairan sawah di Bali atau yang lebih dikenal dengan subak yang menggambarkan gambaran hidup harmonis antara manusia dan Sang Pencipta.
“Sejauh ini respon yang kita dapat justru banyak yang penasaran. Mau lihat sendiri, karena konsep yang gak pernah ada. Gak ada yang khusus mengangkat mengenai Indonesia.” ujar Mutia ketika ditanya mengenai respon awal calon customer dari hotel ini.
Menurutnya, konsep budaya Indonesia menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan lokal dan mancanegara. Ia menyebut, perkembangan kebutuhan wisatawan berkembang ke arah pencarian pengalaman yang berbeda dan unik. Tak hanya mengenai arsitektur, hotel ini juga menyediakan pengalaman spa dan menyantap hidangan yang khas kerajaan tempo dulu.
“Dari konsep ini, dipilih untuk menampilkan konsep makanan-makanan yang dulu disajikan untuk keluarga kerajaan, dengan konsep abdi dalemnya. Memberikan suatu sentuhan yang berbeda. Tidak hanya dari akomodasi. Tapi untuk menciptakan cita rasa lokal,” katanya.
Mutia Sarie Public Relations Manager The Apurva Kempinski Bali. Foto: Baskoro suarasurabaya.net
Spa yang ditawarkan juga terinspirasi dari praktik penyembuhan tradisional Jawa dan Bali. Mitologi Jawa Kuno “Rupasampat Wahyabiantara” menjadi pilar dari perawatan dan pelayanan spa yang ditawarkan oleh hotel bintang lima ini.
“Dengan berbagai macam riset yang sudah dilakukan oleh manajemen kita, kita membuat yang kayak gini nih, bintang 5 yang hadir dengan konsep ngangkatnya Indonesia. Gak cuma Bali,” pungkasnya. (bas/wil/ipg)